INFO SAWIT Perkuat Hilirisasi, Peneliti BRIN Kembangkan Imunoterapi Kanker Berbahan Minyak Sawit

- 14 Januari 2024, 12:26 WIB
Ilustrasi minyak sawit,
Ilustrasi minyak sawit, /pexels.com/Karolina Grabowska

 

MARAWATALK-Peneliti Ahli Madya Pusat Riset Vaksin dan Obat - Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Asep Bayu melakukan riset pengembangan supervitamin E yang kaya akan tokotrienol sebagai imunoterapi untuk kanker.

Dikutip dari laman BRIN.go.id, saat ini produk samping asam lemak dari minyak sawit, atau yang disebut Palm Fatty Acid Distillate (PFAD) digunakan untuk sabun dan biodiesel.

“Padahal kandungan tokotrienol tertinggi dibandingkan distilat asam lemak minyak nabati lainnya. Tokotrienol memiliki nilai ekonomi sangat tinggi karena aktivitas biologisnya dua kali lipat lebih baik dibandingkan tokoferol,” jelas Asep.

Asep menjelaskan, dari tahapan riset yang dilakukan diantaranya melalui teknik ekstraksi tokotrienol dari PFAD, diberikan pelarut Deep Eutectic Solvents (DES), penambahan metanol, ternyata mampu meningkatkan transfer massa komponen-komponen vitamin selama proses ekstraksi.

“Dari riset tahun pertama ini, didapatkan hasil bahwa PFAD memiliki aktivitas antioksidan 2,5 kali lebih tinggi dibandingkan tokotrienol bebas. Nanoemulsi tokotrienol juga menunjukkan aktivitas sitotoksik dalam melawan sel kanker payudara dan paru-paru pada rentang konsentrasi 50-200 ppm,” terangnya.

Pada tahun berikutnya, Asep dan kelompok risetnya berencana melanjutkan penelitian untuk mendapatkan kondisi optimum dalam proses ekstraksi tokotrienol menggunakan pelarut DES ChCl golongan fenolik atau betaine monohidrat - asam propanoat dan pembuatan formula NANOVITE.

Baca Juga: INFO SAWIT Ternyata Limbah CPO Bisa Untuk Diagnosa Emboli Paru Manusia, BRIN Mampu Kembangkan?

Indonesia Produsen Utama Minyak Sawit, Hilirisasi jadi Kunci Penguatan Lanjut

Ilustrasi kelapa sawit.
Ilustrasi kelapa sawit. pixabay.com

Halaman:

Editor: Rully Firmansyah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah