MARAWATALK-Penggunaan pestisida berbahan kimia secara terus menerus dalam waktu panjang diyakini akan dapat merusak kualitas zat hara pada tanah yang dijadikan areal pertanian, selain harganya yang cenderung terus meningkat sehingga tidak seimbang dengan biaya produksi petani.
Masalah serupa juga dialami oleh kelompok masyarakat petani di Nagari Tabek Sirah Kecamatan Talamau, Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat, yang terdampak bencana gempa 6,2 magnitudo di daerah itu pada 25 Februari 2023.
Dikatakan Pj Wali Nagari Tabek Sirah, Rifki Jufri, pada Jumat 29 Desember 2023, kondisi sulit hingga menyebabkan para petani terjerat hutang karena harus kembali menutupi biaya kebutuhan sehari-hari dalam upaya memulihkan kehidupan ekonomi pasca bencana gempa.
"Beruntung kami diberikan paket bantuan livelihood dari Palang Merah Indonesia (PMI) yang salah satunya adalah memberikan solusi membuat sendiri pestisida dari bahan nabati yang lebih aman serta mampu memicu perbaikan kualitas kesuburan tanah," sebutnya.
Baca Juga: SUMBAR HARI INI PMI Bantu Perbaikan Saluran Irigasi Selamatkan 62 Hektare Sawah Masyarakat Pasbar
Ini Keunggulan Pestisida Berbahan Daun Sirsak Karya Petani Penerima Manfaat Program Livelihood PMI di Pasbar
Dalam sebuah perbincangan singkat bersama relawan pendamping program Livelihood PMI tersebut, Anggian Lubis, terungkap bahwa untuk membuat pestisida nabati itu ternyata sangatlah mudah dengan menggunakan daun sirsak sebagai bahan utama.