MARAWATALK-Program Livelihood Palang Merah Indonesia (PMI) tahap II ternyata juga diarahkan untuk memperbaiki saluran irigasi yang rusak, setelah pada kegiatan tahap pertama berhasil dilaksanakan PMI dengan melibatkan kelompok usaha perkebunan kelapa sawit Bakrie Group dan Musimas Group di daerah itu,
Dikatakan salah seorang petani penerima manfaat program Livelihood di Nagari Tabek Sirah Kecamatan Talamau, Si Jen, saluran air itu terputus akibat terdampak bencana banjir sekitar 4 tahun yang lalu kemudian semakin diperparah oleh hantaman gempa bumi hingga rusak total.
Sementara, upaya perbaikannya tidak pernah kunjung direalisasikan oleh pihak pemerintah daerah setempat hingga saat ini sehingga cukup memberikan dampak kerugian signifikan terhadap usaha pertanian warga setempat.
"Akibatnya lahan sawah milik saya bersama beberapa petani lainnya tidak teraliri air yang cukup karena hanya mengandalkan pola sawah tadah hujan yang tentu saja cukup merugikan karena hanya bisa bertanam padi sekali setahun saja," sebutnya.
Menurutnya, sawah yang terdampak putusnya sarana irigasi itu mencapai 62 hektare, sebuah luasan yang cukup besar untuk wilayah setempat yang masyarakatnya rata-rata hidup dari bertani.
Masyarakat berharap, dengan telah tersambungnya kembali saluran irigasi itu maka para petani pemilik lahan bisa kembali meningkatkan produktifitas areal pertanian milik mereka hingga bisa memproduksi sebanyak dua kali musim tanam dalam setahun.
Bebas Intervensi Politik, Wakil Bupati Pasbar Akui Program PMI lebih diminati Masyarakat