Hamas Tuding AS dan Sekutunya Bertanggung Jawab Atas Dimulainya Agresi Militer Israel di Gaza

- 1 Desember 2023, 21:46 WIB
Salah seorang warga sipil yang terluka akibat serangan brutal penjajah Israel di seluruh Gaza
Salah seorang warga sipil yang terluka akibat serangan brutal penjajah Israel di seluruh Gaza /Marawatalk/RNN/

MARAWATALK-Harakat al-Muqawama al-Islamiyya (Hamas) menuding pihak penjajah Israel dibantu sekutu terbesarnya, Amerika Serikat, bertanggung jawab atas dimulainya kembali agresi Israel, sepanjang Jumat 1 Desember 2023.

"Penjajah tidak melihat jeda kemanusiaan ini sebagai peluang untuk gencatan senjata yang langgeng. Namun, mereka melihatnya sebagai peluang untuk memperkuat posisi pasukannya guna membunuh sebanyak mungkin warga sipil," ungkap salah seorang sumber Hamas, dikutip dari Qudsnen.

Hamas menuding, pemerintahan Biden memberi penjajah Israel 'lampu hijau' untuk melanjutkan perangnya melawan warga sipil Palestina. Palestina pun tak tinggal diam dan milih untuk membalas serangan penjajah Israel dengan dengan Roket, dikabarkan pihak penjajah menghancurkan 2 Masjid di Selatan Jalur Gaza.

Baca Juga: Jeda Kemanusiaan Berakhir, Penjajah Israel Kembali Lanjutkan Upaya Genosida di Gaza

Sementara itu, disebutkan pihak Kementerian Kesehatan di Gaza melalui Kanal Al Aqsa, bahwa jumlah korban pembantaian penjajah Israel meningkat dalam waktu tiga jam setelah berakhirnya gencatan senjata menjadi 32 syuhada dan puluhan orang terluka, sebagian besar adalah anak-anak dan perempuan.

Pada Jum'at pagi, setelah Israel dan Pejuang gagal memperpanjang gencatan senjata tujuh hari di Gaza, militer Israel memulai kampanye pengeboman intens di seluruh wilayah.
Pertempuran baru telah menyebabkan beberapa syahid dan luka-luka di Palestina, dan jumlah korban syahid diperkirakan meningkat dalam beberapa jam mendatang.

Empat warga Palestina telah syahid dalam serangan zionis di sebuah rumah di Rafah dan setidaknya dua warga Palestina syahid dalam serangan zionis di sebuah rumah di kamp Maghazi di Gaza Tengah.

Dikutip dari MEE, putaran terakhir dari 30 tahanan Palestina yang dibebaskan oleh zionis tiba di Ramallah pada Jumat dini hari, 1 Desember 2023.

Baca Juga: Netanyahu 'Curhat Ingin Merubah Gaza, Sebut Tindakan Genosida di Gaza Bentuk Deradikalisasi

Halaman:

Editor: Rully Firmansyah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah