Setelah 10Ribu Warga Palestina Tewas, Kini Badan-badan PBB Serukan Hentikan Perang

- 6 November 2023, 17:20 WIB
Para pelayat menangis di samping jenazah warga Palestina yang tewas dalam serangan Israel, di sebuah rumah sakit di Khan Younis di Jalur Gaza selatan
Para pelayat menangis di samping jenazah warga Palestina yang tewas dalam serangan Israel, di sebuah rumah sakit di Khan Younis di Jalur Gaza selatan /REUTERS/Mohammed Salem/

MARAWATALK - Hampir 10.000 warga sipil Palestina tewas dan lebih dari 24.000 orang terluka, lebih dari 70 persen di antaranya anak-anak, wanita dan orang tua, dalam pemboman tanpa henti oleh Penjajah Israel di Jalur Gaza, yang dimulai pada tanggal 7 Oktober 2023 lalu.

Karena hal itu, Para pemimpin 18 badan PBB dan organisasi nirlaba menyerukan gencatan senjata segera dalam perang Israel di Jalur Gaza.

Dari New York Senin 6 November, mereka mengungkapkan keterkejutan dan kengerian terhadap banyaknya warga sipil Palestina. Sebab, sebagian besar anak-anak, tewas dalam pemboman Israel selama sebulan di Jalur Gaza.

"Kita membutuhkan gencatan senjata kemanusiaan segera. Sudah 30 hari. Cukup sudah. Hal ini harus dihentikan sekarang," kata Ketua UNICEF, UN Women, Program Pangan Dunia, Organisasi Kesehatan Dunia, dan Save the Children, dalam sebuah pernyataan dilansir dari Kantor Berita Wafa.

Baca Juga: Prima Doni Pertanyakan Pemberhentian Dirinya Sebagai Sekretaris PAC Partai Gerindra Koto XI Tarusan

Dia juga mengutuk pembunuhan atas puluhan pekerja kemanusiaan dan dinilai Penjajah Israel tidak menghormati hukum kemanusiaan dan hak asasi manusia internasional.

"Selama hampir sebulan, dunia menyaksikan situasi yang terjadi di Israel dan Wilayah Pendudukan Palestina dalam keterkejutan dan kengerian atas meningkatnya jumlah nyawa yang hilang dan terkoyak,” kata pernyataan itu.

88 rekan UNRWA terbunuh

Lebih lanjut diungkapkan dia, puluhan pekerja bantuan telah terbunuh sejak 7 Oktober termasuk 88 rekan UNRWA. hal ini, menjadi jumlah kematian tertinggi di PBB yang pernah tercatat dalam satu konflik.

Untuk itu, para pemimpin badan-badan PBB meminta semua pihak untuk menghormati kewajiban mereka berdasarkan hukum kemanusiaan dan hak asasi manusia internasional.

Halaman:

Editor: Irfansyah Pasaribu


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah