MARAWATALK-Berbagai penganan khas tempo doeloe terus coba dengan diangkat oleh komunitas ekonomi kreatif di berbagai daerah. Selain ingin mengangkat kembali kekayaan selera nusantara, upaya tersebut juga menjadi bagian dari strategi menguatkan tradisi berbasis penguatan ekonomi lokal yang menjadi tren dunia pariwisata saat ini.
Salah satunya seperti yang dilakukan oleh Kelompok UMKM Botuang Saiyo Sinuruik Kecamatan Talamau, Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat, yang mencoba mengangkat kembali kuliner tradisional 'Kue Bawang Sayak' yang dipersiapkan mampu menjadi produk oleh-oleh khas dari daerah itu.
Baca Juga: Mau Buka Usaha Online? Simak Ragam Program dari Shopee untuk UMKM
Heni, Ketua kelompok UMKM Botuang Saiyo Sinuruik, menyampaikan setelah beberapa kali mengikuti kegiatan sosialisasi UMKM, akhirnya ia bersama beberapa tetangga sepakat membentuk kelompok dan memproduksi Kue Bawang Sayak.
"Ini adalah kuliner 'zaman saisuak' (tempo dulu-red) yang hanya dihidangkan saat hari Raya Idul Fitri. Dengan memproduksi kue ini tentunya dapat mengangkat potensi kearifan lokal dan kedepannya bisa menjadi oleh-oleh kebanggaan nagari kami," sebutnya, pada Sabtu 14 Oktober 2023.
Baca Juga: Mampu Bertahan di Berbagai Kondisi, Berikut Hal yang Perlu Diperkirakan Dalam Memulai Bisnis Kuliner
Heni menerangkan, seperti biasa kue bawang Sayak berbentuk seperti bunga durian yang sedang mekar dengan rasa dan aroma yang khas. Bahan dasarnya dari tepung beras, terigu, telur dan bahan lainnya.
"Namun kali ini kami menambahkan sentuhan mentega yang bertujuan agar lebih rapuh, enak dan kekinian,"ujarnya.
Sama-sama disajikan saat hari raya, Ini perbedaan kue bawang sayak dengan kue bawang biasa