Junta Militer Dilaporkan Bantai 30 Warga Sipil di Myanmar Timur, Termasuk Dua Petugas Kemanusiaan

- 27 Desember 2021, 15:54 WIB
/

Ranah Padang - Junta Militer Myanmar dilaporkan telah melakukan pembantaian terhadap 30 warga sipil di wilayah Myanmar Timur pad Sabtu (25/12/2021). Bahkan dua staf lembaga bantuan kemanusiaan Save The Children turut hilang usai pembantaian.

Aksi keji ini dilaporkan oleh Lembaga Bantuan Kemanusiaan Save The Children terjadi di dekat desa Mo So di Negara Bagian Kayah.

"Dua staf kami hilang. Terakhir mereka sempat melaporkan sedang dalam perjalanan pulang untuk liburan setelah melakukan pekerjaan tanggap kemanusiaan di komunitas terdekat. Kemudian mereka terjebak dalam insiden pembantaian ini dan sekarang masih bdinyatakan hilang," lapor Save the Children di situsnya.

"Kami mendapat konfirmasi bahwa kendaraan pribadi mereka diserang dan dibakar. Militer dilaporkan memaksa orang-orang keluar dari mobil mereka, menangkap beberapa, membunuh yang lain, dan membakar tubuh mereka." sebut situs tersebut.

Kepala Eksekutif Save the Children Inger Ashing mengatakan serangan itu sebagai "pelanggaran hukum humaniter internasional."

"Kami terkejut atas kekerasan yang dilakukan terhadap warga sipil tak berdosa dan staf kami, yang berdedikasi kemanusiaan, mendukung jutaan anak yang membutuhkan di seluruh Myanmar," kata Ashing.

"Investigasi atas insiden itu terus berlanjut tetapi serangan terhadap pekerja bantuan tidak dapat ditoleransi."

Sebuah organisasi pemantau dan media lokal meyalahkan serangan itu kepada junta Myanmar. Mereka yang tewas dilaporkan merupakan anggota etnis minoritas Karen, yang telah menjadi subyek kekerasan intermiten sejak kudeta militer pada bulan Februari 2021.

Dilansir Associated Press, beredar foto-foto pascakejadian di media sosial menunjukkan lebih dari 30 jasad yang hangus terbakar di dalam tiga kendaraan yang juga hangus terbakar.

Halaman:

Editor: Hajravif Angga


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah