MARAWATALK-Partai Demokrat mengungkapkan bahwa Calon Presiden Anies Baswedan telah mencapai kesepakatan dengan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) untuk mengusung Cak Imin sebagai wakilmya untuk pemilu 2024 mendatang.
Akibatnya, secara lantang Demokrat Sebut NasDem Penghianat karena urung menggaet Ketua Umum mereka, AHY, menjadi wakil Anies.
Sekjen Partai Demokrat Teuku Riefky Harsya mengungkapkan kekecewaanya karena kesepakatan tersebut hanya diputuskan secara sepihak oleh Partai Nasional Demokrat (NasDem), dan menuding Nasdem sebagai penghianat.
Baca Juga: 5 Bulan Jelang Pemilu Serentak 2024 , Polres Limapuluh Kota Gelar Apel Deklarasi Damai
"Rentetan peristiwa yang terjadi merupakan bentuk pengkhianatan terhadap semangat perubahan, pengkhianatan terhadap Piagam Koalisi yang telah disepakati oleh ketiga Parpol," ujar Riefky dalam keterangannya pada Kamis 31 Agustus 2023.
Menurutnya, ini juga pengkhianatan terhadap apa yang telah disampaikan sendiri oleh Anies Baswedan yang telah diberikan mandat untuk memimpin Koalisi Perubahan.
Sekjen Demokrat itu juga membeberkan bahwa informasi yang ia sampaikan itu didapat langsung dari Anies yang diwakili oleh Sudirman Said.
Baca Juga: Gubernur Sumbar Minta Seluruh Pihak Bantu Lepaskan Status 28 Desa Tertinggal
Dalam informasi tersebut diberitahukan bahwa Anies telah menyetujui kerjasama politik antara NasDem dan PKB yang akan mengusung Anies-Cak Imin.
"Ia mengkonfirmasi bahwa berita tersebut adalah benar. Demokrat dipaksa menerima keputusan itu," ujar Riefky.
Ia juga memberitahu untuk merespon berita ini Demokrat akan segera mengadakan Rapat Majelis Tinggi Partai Demokrat.
"Menyikapi hal itu, Partai Demokrat akan melakukan rapat Majelis Tinggi Partai untuk mengambil keputusan selanjutnya. Sesuai dengan AD/ART Partai Demokrat tahun 2020, kewenangan penentuan koalisi dan Capres/Cawapres ditentukan oleh Majelis Tinggi Partai," tutup Riefky.
Baca Juga: The Watch Co Buka Toko Jam Tangan di Semarang dan Jakarta
Wacana Duet Anies-Cak Imin Ditanggapi Biasa oleh Gerindra
Disisi lain Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, yang merupakan Capres yang sebelumnya diusung dan berkoalisi dengan PKB menganggapi hal ini dengan santai.
Meski Prabowo belum mendengar wancana Cak Imin akan menjadi Cawapresnya Anies, namun ia berpendapat bahwa hal itu biasa didalam politik negara demokrasi.
"Ya ini namanya demokrasi kita, demokrasi kita musyawarah. Saya sendiri belum dengar rencana-rencana itu. Tapi itu demokrasi, kita negosiasi, kita musyawarah, santai-santai saja," ujar Prabowo.(***)
Dapatkan info menarik dan terupdate lainnya hanya di laman Google News kami, klik padang.pikiran-rakyat.com, sumber informasinya Rakyat Minangkabau.