IN FOKUS Situasi Dugaan Kecurangan Pemilu 2024 Dinilai 'Lebih Parah', DEED Indonesia: Trust Publik Terkikis

- 16 Februari 2024, 19:13 WIB
 ilustrasi pemilu 2024./Tangkapan layar bakrie.ac.id /
ilustrasi pemilu 2024./Tangkapan layar bakrie.ac.id / /

 

MARAWATALK- Lembaga pemantau Democracy and Electoral Empowerment Partnership (DEEP) Indonesia, menilai situasi dugaan kecurangan dan pelanggaran pada pemilihan umum (Pemilu) 2024 dianggap 'lebih parah' daripada penyelenggaraan sebelumnya.

Hal ini disebabkan oleh penyebaran indikasi kecurangan yang meluas di berbagai provinsi, serta kurangnya tindakan cepat yang diambil oleh Bawaslu sebagai lembaga pengawas.

Ketidakseimbangan ini menjadi perhatian karena kecurangan atau pelanggaran dalam pemilu dapat menghancurkan kepercayaan masyarakat terhadap integritas proses pemilihan umum.

"Ini berkaitan dengan trust (kepercayaan) publik kepada penyelenggara pemilu makin terkikis," kata Direktur DEEP Indonesia, Neni Nur Hayati, dikutip dari PikiranRakyat, Jumat 16 Februari 2024.

Baca Juga: PEMILU 2024 Bukan Nyinyir di Medsos? Berikut Cara Cek dan Situs Resmi Pantau Hasil Real Count KPU

Permasalahan terkait logistik kembali muncul pada Pemilu 2024, demikian hasil pantauan DEEP Indonesia di tujuh provinsi diantaranya Jawa Barat, Papua Barat Daya, Jawa Timur, Sumatra Utara, Sulawesi Selatan, Gorontalo, dan Lampung.

DEEP Indonesia melaporkan bahwa dugaan kecurangan berupa surat suara yang sudah tercoblos menjadi temuan terbanyak ketiga. Salah satu kasus terjadi di TPS 17, Kecamatan Cisurupan, Kabupaten Garut, dimana video viral memperlihatkan surat suara Pilpres 2024 telah ditusuk.

Berdasarkan informasi dari DEEP Indonesia, terdapat 24 surat suara yang tercoblos, dengan rincian 7 surat suara untuk nomor urut 02 dan 17 surat untuk nomor urut 03.

Halaman:

Editor: Rully Firmansyah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah