Hoyak Tabuik, Salah Satu Tradisi Meriahkan Tahun Baru Islam di Sumbar

- 19 Juli 2023, 10:05 WIB
Kegiatan hoyak Tabuik yang pernah diselenggarakan sebelumnya pada bulan Muharram di Pariaman
Kegiatan hoyak Tabuik yang pernah diselenggarakan sebelumnya pada bulan Muharram di Pariaman /Istimewa /

MARAWATALK - Festival Tabuik merupakan salah satu tradisi tahunan di Pariaman, Provinsi Sumatera Barat (Sumbar). Festival ini diperkirakan telah ada sejak abad ke-19 masehi.

Perhelatan Tabuik merupakan bagian dari peringatan hari wafatnya cucu Nabi Muhammad saw yaitu Hussein bin Ali yang jatuh pada 10 Muharram.

Sejarah mencatat, Hussein beserta keluarganya wafat dalam perang di Padang Karbala.

Tabuik sendiri diambil dari bahasa arab yakni tabut yang bermakna peti kayu. Nama tersebut mengacu pada legenda tentang kemunculan makhluk berwujud kuda bersayap berkepala manusia yang disebut Buraq.

Baca Juga: Kemeriahan 1 Muharram, Bupati: Persembahan Pasbar untuk Ummat Islam Nusantara

Legenda tersebut mengisahkan bahwa setelah wafatnya cucu nabi, kotak kayu berisi potongan jenazah Hussein diterbangkan ke langit oleh Buraq.

Berdasarkan legenda inilah, setiap tahun masyarakat di Pariaman membuat tiruan dari Buraq yang sedang mengusung Tabut di punggungnya.

Menurut kisah di tengah-tengah masyarakat secara turun temurun, ritual ini diperkirakan muncul di Pariaman sekitar tahun 1826-1828 Masehi.

Tabuik pada masa itu masih kental dengan pengaruh dari Timur Tengah yang dibawa oleh masyarakat keturunan India yang kabarnya penganut Syiah.

Halaman:

Editor: Irfansyah Pasaribu


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah