Kayia Balimau, Tradisi Pra Nikah yang Wajib Dijalani Para Kaum Hawa di Silayang

- 15 Juli 2023, 20:33 WIB
Prosesi dari tradisi Kayia Balimau di Nagari Silayang, Mapattunggul Selatan
Prosesi dari tradisi Kayia Balimau di Nagari Silayang, Mapattunggul Selatan /Rahmat Wahyudi /

MARAWATALK - Indonesia merupakan negara kepulauan yang memiliki banyak etnis, suku, bahkan kepercayaan. Jadi nggak salah kalau dari Sabang sampai Merauke, Indonesia memiliki beragam tradisi unik yang berbeda-beda tiap daerah.

Seperti, tradisi Kayia Balimau, merupakan adat istiadat dan tradisi budaya yang hingga kini masih dijaga dan dilestarikan oleh masyarakat Silayang, Nagari Silayang, Kecamatan Mapattunggul Selatan, Kabupaten Pasaman, Sumatera Barat (Sumbar).

Tradisi turun temurun dari leluhur urang Silayang ini dikhususkan untuk anak gadis yang hendak menikah.

Baca Juga: Wako Fadly Amran Apresiasi DDII Padang Panjang

Dimana, dalam prosesi tradisi ini, para gadis yang hendak menikah harus terlebih dahulu menjalani ritual mandi suci dengan limau (jeruk, red) untuk membersihkan diri lahir bathin.

“Tradisi Kayia Balimau adalah tradisi adat korong Silayang 12. Dimana sebelum anak daro baralek biasanya mengadakan acara balimau untuk membersihkan diri lahir bathin,” ujar salah satu Bundo Kanduang Nagari Silayang, Reni Sarmila.

Dikatakan, prosesi mandi balimau atau pensucian diri itu dilakukan untuk menghadapi bahtera rumah tangga, dan acara ini, kata dia, wajib dihadiri oleh tetua kampung setempat.

Baca Juga: Berlibur di Kota Padang Sumbar, Ini 10 Rekomendasi Tempat Makan Seru

“Ini wajib dihadiri oleh Datuak Nan Barampek dan datuak lain korong Silayang Tongah, beserta dua urang aleh bakaren datuak atau masing-masing Bundo Kanduang per kampung,” jelas dia.

Ritual kayia balimau itu, terang dia, wajib dihadiri utusan dari delapan kampuang, yaitu Kampung Berangan, Kampung Padang, Kampung Taji, Kampung Parik Bukik, Kampung Parik Baruah, Kampung Dulang, Kampung Beringin dan Kampung Kociak.

“Semoga tradisi ini tetap terjaga dan bangga jadi urang Silayang,” tutur dia.

Baca Juga: Rakor Pengawasan Pemutakhiran Data Pemilih, Ketua Bawaslu Pasbar: Awasi Potensi Kesalahan

Terpisah, Walinagari Silayang, Asra berharap, budaya dan tradisi kayia balimau ini harus tetap dipertahankan dan dilestarikan untuk menjadi sebuah kekuatan dan daya tarik bagi para wisatawan.

“Tradisi ini harus terus dipertahankan. Ini ciri khas kita, budaya kita. Dan, ini kekuatan kita, masyarakat Silayang,” sebut dia. ***

Editor: Irfansyah Pasaribu


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah