Network
MARAWATALK-Fluktuasi ekonomi global terus menunjukkan dinamika yang menempatkan sejumlah negara-negara di Asia termasuk Indonesia, menjadi penentu arah kebijakan ekonomi yang sangat memberi pengaruh pada negara-negara besar di dunia.
Kabar terbaru, beberapa negara bahkan sudah menunjukkan trend mengurangi ketergantungan terhadap mata uang Dolar Amerika dalam transaksi keuangan dan lebih memilih menggunakan kebijakan untuk menggunakan mata uang lokal masing-masing negara yang saling bekerjasama.
Contohnya seperti yang dilakukan oleh Bank Indonesia (BI) dan Bank of Korea, mereka sepakat untuk mengimplementasikan Local Currency Transaction (LCT) mulai 2024 mendatang.
Baca Juga: SMART CITY: Menkominfo RI Butuh 600 Ribu Orang Talenta Digital Indonesia
Dikutip dari laman https://www.bi.go.id/ pada Senin 11 Desember 2023, Gubernur BI, Perry Warjiyo menyebutkan melalui implementasi LCT, perdagangan antar negara dapat menggunakan kuotasi nilai tukar secara langsung yang disediakan oleh bank Appointed Cross Currency Dealer (ACCD).
Kerja sama tersebut memberikan opsi bagi dunia usaha dalam melakukan transaksi perdagangan dan meningkatkan efisiensi transaksi.
"Penggunaan mata uang lokal yang luas akan memperkuat stabilitas makroekonomi. Kolaborasi ini akan memperkuat kerja sama keuangan bilateral antara Korea dan Indonesia," tegas Perry.
Perry mengatakan, kerangka LCT akan memfasilitasi penyelesaian transaksi pembayaran lintas negara di area perdagangan dan diharapkan dapat meminimalisasi eksposur risiko nilai tukar dan biaya bagi pelaku usaha dan pengguna lainnya.
