Kekejaman Penjajah Israel di Negara Palestina Bak Praktik Nazi Ala Modern

- 26 November 2023, 09:56 WIB
Warga Palestina membawa jenazah anak-anak yang menjadi korban serangan penjajah Israel.
Warga Palestina membawa jenazah anak-anak yang menjadi korban serangan penjajah Israel. /Arab 21/

MARAWATALK - Ketua Badan Kerja Sama Antar-Parlemen (BKSAP) DPR RI Fadli Zon menyebutkan siapapun yang mendukung kekejaman Israel di Gaza akan kehilangan kompas moral. Bahkan praktik yang dilakukan Israel sekarang ini adalah praktik NAZI di era modern.

Hal itu disampaikannya saat menghadiri pertemuan dialog the 3rd Inter-Regional European Parliament (EP) - ASEAN Inter-Parliamentary Assembly (AIPA) di Strasbourg, Prancis pada akhir November 2023.

Dalam pernyataan awalnya bahwa Barat akan kehilangan kompas moralnya jika mendukung Penjajah Israel. Fadli Zon menyinggung keadaan di Gaza yang sangat menghawatirkan. Setidaknya ada 14 ribu masyarakat Palestina meninggal dunia karena serangan brutal Israel.

Satu anak-anak meninggal setiap 5 menit. Belum lagi serangan kepada tempat ibadah dan rumah sakit, termasuk rumah sakit Indonesia. Hal ini tidak dapat diterima dan merupakan kejahatan kemanusiaan yang sangat luar biasa.

Baca Juga: Masjid Raya Koto Baru Solok Selatan jadi Saksi Ratusan Santri Qurani dalam Festival Anak Sholeh

Fadli juga mengingatkan kembali bahwa rakyat Palestina mengalami kekurangan akses terhadap makanan, air, listrik, dan juga pemadaman komunikasi di tengah tragedi kemanusiaan yang mengerikan ini.

Negara-negara bersama Israel Miliki Standar Ganda

Selain itu, standar ganda dan mental kolonialisme negara-negara yang berdiri bersama Israel turut disoroti oleh Fadli. Mentalitas kolonial masih banyak tersisa terutama dengan standar ganda dan kemunafikan dari Barat.

Meskipun ada bukti nyata mengenai kekejaman Israel terhadap rakyat Palestina, sangat disayangkan dan berbahaya bahwa standar ganda dan perilaku kolonialisme masih ada di abad ke-21. Ini dapat membuat mereka kehilangan pedoman moral (moral compass).

"Saya juga ingatkan Uni Eropa bahwa agenda bersama dalam menjaga perdamaian dan stabilitas tidak akan ada artinya, jika hak-hak rakyat Palestina tak diperhatikan," kata Fadli dalam keterangan tertulisnya, Minggu 26 November 2023.

Halaman:

Editor: Irfansyah Pasaribu


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah