MARAWATALK - Pemerintah Jepang mengumumkan bahwa mereka mulai membuang air limbah olahan dari pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) Fukushima Daiichi ke laut Samudera Pasifik pada Kamis (24/8/2023).
Masyarakat Korea Selatan, telah melakukan unjuk rasa untuk protes atas keputusan pemerintah Jepang tersebut.
Selaras dengan Korea Selatan, Pemerintah Malaysia, Singapore, hingga Philipina, berusaha agar dampak radiasinya tidak terbawa dari makanan import dari Jepang.
Limbah nuklir, sebagai produk dari aktivitas nuklir seperti pembangkitan energi dan penggunaan dalam berbagai aplikasi, telah menghadirkan tantangan serius dalam hal pengelolaan dan dampaknya terhadap lingkungan.
Baca Juga: Lima Rekomendasi Hotel Mewah di Kota Padang, Yuk Simak
Kali ini akan membahas secara rinci dampak limbah nuklir terhadap ekosistem dan manusia, upaya pengelolaan limbah nuklir, serta pentingnya edukasi publik dalam mengatasi ancaman radiasi.
Dampak Terhadap Lingkungan
Dampak limbah nuklir terhadap lingkungan melibatkan berbagai aspek. Salah satunya adalah pencemaran air tanah dan permukaan oleh isotop radioaktif, yang dapat berdampak negatif pada organisme akuatik dan manusia yang mengonsumsinya.
Pencemaran tanah juga berpotensi merusak rantai makanan dan ekosistem secara keseluruhan.
Udara pun bisa terkontaminasi, baik melalui emisi langsung maupun melalui partikel yang terbawa angin, dengan potensi mempengaruhi kesehatan manusia dan hewan.