MARAWATALK-Frasa Nagari Wisata atau Desa Wisata bagi sebahagian orang mungkin hanya akan menggambarkan sebuah kawasan desa yang memiliki bentang alam nan indah, sederhana tapi minim fasilitas.
Berbicara tentang Nagari Wisata di Provinsi Sumatera Barat (Sumbar), diakui masih tertinggal khususnya dalam bidang kelengkapan infrastruktur dan lemahnya konsep pengembangan karena belum didukung perencanaan dan strategi pemasaran yang profesional dan kreatif sebagai kunci dalam mengembangkan suatu kawasan destinasi.
Namun, semua anggapan tersebut akan menjadi sebuah pengecualian ketika mengunjungi Nagari Wisata Pasar Lama Muara Air Haji (PalMurah) yang berada di Kecamatan Linggo Sari Baganti, Kabupaten Pesisir Selatan (Pessel), Sumatera Barat (Sumbar).
Baca Juga: Seni Randai dari Sumatera Barat: Penggabungan Berbagai Keindahan Tradisi Warisan Budaya Minangkabau
Keberadaan objek wisata PalMurah yang juga mengandalkan konsep bentang alam kawasan pesisir pantai semakin meningkat pesat dan bisa dikatakan telah menjadi salah satu ikon kepariwisataan baru di kabupaten yang memiliki kemegahan Teluk Mande itu.
Disini keindahan suasana pantai dijadikan sebagai alat promosi untuk meningkatkan jumlah kunjungan pelancong yang meminati wisata bahari atau lazim diistilahkan dengan objek wisata Bahari.
Dikatakan salah seorang pengelola objek wisata tersebut, Wandi Gusman, Nagari Wisata PalMurah pada mulanya tumbuh pertama kali dan dikenal dengan nama Wisata Pantai Kito seiring dimunculkannya ide menjadikan kawasan ini menjadi salah satu destinasi wisata berbasis nagari atau desa adat.
Baca Juga: Ada Ciri Khas Minangkabau, Menparekraf Resmikan Museum Islam Nusantara Lasem Jawa Tengah