MARAWATALK-Kota Sawahlunto, Sumatera Barat, menjadwalkan pelaksanaan perhelatan budaya 'Galanggang Arang' yang digagas oleh Kemendikbud RI sebagai upaya aktivasi tindak lanjut penetapan WTBOS oleh UNESCO pada tanggal 6 Juli 2019 di Abarzaijan.
Kepala Bidang Kesenian, Sejarah dan Nilai Budaya pada Dinas Kebudayaan setempat, Syukri, S.Sn, dalam keterangan tertulisnya ang diterima redaksi Marawatalk, Rabu 8 November 2023 malam, mengatakan penetapan sebagai warisan budaya tersebut merupakan pengakuan penting terhadap tinggalan budaya di kota itu bagi dunia.
"Kegiatan tersebut akan diikuti oleh 8 Kabupaten dan Kota di Sumatera Barat yang menjadi kawasan sebaran dan mempunyai nilai luar biasa dampaknya dilihat dari produksi Batu Bara di Sawahlunto pada abad 19-an," ungkap Syukri..
Ia menjelaskan, Kota Sawahlunto sebagai daerah pemilik kawasan utama dengan berbagai atribut pendukung menjadi salah satu lokasi untuk pelaksanaan Galangang Arang ini.
Kegiatan yang akan digelar diantaranya Dialog Budaya “Sawahlunto Berkisah”, disini akan didokumentasikan kisah-kisah yang akan dituturkan langsung dari sejumlah tokoh atau aktivis yang akan menceritakan langsung keterlibatan mereka membangun Sawahlunto pasca era 2000-an.
"Kemudian Pameran Foto “Sawahlunto Menuju Warisan Dunia”, pada ruang ini akan dipamerkan aktivitas-aktivitas terkait upaya penetapan Warisan Budaya Dunia yang dimulai di era tahun 2000-an, Workshop Kolaborasi Musisi Multietnis dan pertunjukan akan melibatkan kelompok seni perwakilan multietnis yang ada di Sawahlunto yang akan dipertunjukan pada malam Pembukaan Galanggang Arang Sawahlunto pada tanggal 1 Desember 2023," ulasnya.
Selanjutnya, Workshop Film Dokumenter bersama Garin Nugroho dan Embie C Noer akan melibatkan Cineas Sumatra Barat dengan output film Dokumenter WTBOS yang produksinya nanti akan dibantu oleh pihak Kemendikbud RI.