MARAWATALK - Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) melakukan pemetaan terhadap sesar aktif di Pulau Jawa yang juga memiliki potensi resiko bencana gempa bumi di berbagai titik, untuk memahami dan memetakan potensi risiko bencana gempa bumi di pulau dengan permukiman terpadat di Indonesia itu.
Pemetaan sesar di sepanjang pulau Jawa itu membentang dari Ujung Kulon hingga Banyuwangi. Salah satu tujuannya adalah
Dikutip dari siaran pers Humas BRIN, pada Selasa 2 April 2024, populasi padat di Pulau Jawa saat ini membuatnya menjadi sangat rentan terhadap berbagai bencana geologi yang bisa terjadi.
Kajian yang tengah dilakukan BRIN tidak hanya proyek ekspedisi pemetaaan sesar di Pulau Jawa saja, tetapi dilakukannya juga pemetaan palung, gunung, dan bukit di bawah laut.
Peneliti Pusat Riset Kebencanaan Geologi BRIN, Sonny Aribowo, menyampaikan terdapat beberapa wilayah sepanjang pulau Jawa yang telah dilakukan penelitian.
"Sejauh ini, sesar-sesar di Jawa yang sudah pernah diteliti dan dipublikasikan antara lain Sesar Cimandiri, Sesar Lembang, Java Back-arc Thrust/Baribis-Kendeng Sesar Opak, Sesar Mataram, Sesar Garsela, Sesar di Karangsambung, dan Sesar Pasuruan," ungkap Sonny.
Menurutnya, peneliti BRIN sudah meneliti beberapa sesar yang sempat menyebabkan kejadian gempa bumi merusak, seperti sesar di Cianjur, sesar di Sumedang dan sekitarnya. Sesar Java Back-arc Thrust, saat ini masih terus dilakukan penelitian lebih lanjut, karena berpotensi merusak daerah perkotaan seperti Semarang dan Surabaya.
Baca Juga: INFO MITIGASI Gempa Laut Jawa Tuban 6,0 Magnitudo, Ini Analisis dan Imbauan Ahli PVMBG
BRIN: Ada Potensi Gempa di Daerah Understudied, Dimana Saja?