Dibiayai Rp7,2 Miliar dari Uang Negara, Perbaikan Jalan Unand Disinyalir Amburadul

- 28 Januari 2022, 18:14 WIB
Kondisi jalan utama Unand yang baru 2 bulan dikerjakan, tetapi sudah mengalami kerusakan (ist)
Kondisi jalan utama Unand yang baru 2 bulan dikerjakan, tetapi sudah mengalami kerusakan (ist) /

RANAH PADANG – Pertengahan 2021 lalu, pemerintah pusat menggelontorkan anggaran Rp7.239.026.000.00 lebih untuk perbaikan jalan utama Kampus Universitas Andalas (Unand). Civitas akademi Bahagia tak terkira. Harapan mereka punya jalan baru terwujud. Namun cuma sebentar. Kini yang timbul kekecewaan. Jalan yang dibangun dengan uang negara itu malah rusak dimana-mana. Perbaikan tak maksimal.

Sejumlah mahasiswa yang ditemui di lapangan, mengaku kecewa dengan kualitas jalan tersebut. “Kondisinya tidak jauh beda dengan sebelum diperbaiki. Betonnya memang baru tapi retak-retaknya masih ada. Kualitasnya tidak sesuai ekspektasi,” ujar Deasy (18), mahasiswi Unand yang ditemui sedang berada di gerbang kampus terbesar di luar Jawa itu.

Perbaikan jalan itu dilakukan oleh PT Asiva Mandiri Pratama. Anggarannya bersumber APBN tahun 2021. PT Asiva Mandiri Pratama sebagai rekanan memiliki masa pengerjaan 120 hari kalender ruas jalan dua jalur dengan Panjang 1.154. Lebarnya masing-masing 5,6 meter dan 11,2 meter membentang dari gerbang Unand sampai ke rekrorat.

Pengerjaan ini banyak disorot. Ada Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) yang turut menilai kinerjanya. Hasilnya,  ada dugaan rekanan mengabaikan kualitas dalam pengerjaannya. Itu terlihat dari kondisi jalan yang buruk.

Kondisi jalan bergelombang dan banyak retakan. Terkait dengan bergelombangnya jalan dan juga retaknya jalan, patut dipertanyakan kekuatan beton yang digunakan oleh PT Asiva Mandiri Pratama, apakah sesuai spesifikasi teknis dan juga proses pengerjaanya.

Hingga pertengahan Januari, proyek ini masuk dalam tahap peliharaan. Kondisinya tak baik. Banyak retakan. Temuan di lapangan, bahkan ada sekitar 200 meter ruas jalan yang memiliki lebar tidak sama.

“Aneh juga, kok ada yang tidak sama lebar. Sudahlah tidak sama lebar, juga retak,” sebut Alfikri, pengendara motor yang kebetulan berhenti untuk berfoto di gerbang Unand.

Hingga Selasa (25/01/2022), jalan tersebut juga tampak belum dibersihkan. Mulai dari gerbang kampus hingga rektorat, masih banyak ready mix keras berserakan.

Serakan itu mengganggu pengguna jalan. Bahkan ada saluran irigasi tertimbun beton sehingga tidak berguna sesuai fungsinya.

"Kami terganggu dengan beton-beton yang mengeras di jalan, mungkin terkait dengan retaknya jalan dan gelombang pada jalan kami tidak bisa memberikan pandangan karena bukan keahlian kami. Kami pikir dengan adanya perbaikan, jalan akan bagus dan mulus, tapi rasanya sama saja seperti sebelum diperbaiki," ujar mahasiswa lainnya.

Diketahui, perbaikan jalan itu bersumber dari APBN melalui Satker PJN Wilayah II Sumatera Barat. Pada 29 Juni 2021, penandatanganan surat perjanjian (kontrak) paket perbaikan jalan di lingkungan kampus Universitas Andalas tahun anggaran 2021 dengan nilai Rp7.239.026.000.00 disaksikan langsung Rektor Universitas Andalas Prof Yuliandri.

Penandatangan kontrak itu antara pihak antara PPK 2.1 Satker PJN Wilayah II Sumatera Barat dengan penyedia jasa paket jalan Unand 2021 dengan Direktur PT. Asiva Mandiri Pratama disaksikan oleh Rektor Unand dan Kepala Balai Pelaksanaan Jalan Nasional Sumatera Barat, bertempat di ruang sidang senat rektorat lantai 4, Kamis.

Dalam kontrak akan diperbaiki ruas jalan sepanjang 1.154 meter (dua jalur) dari gerbang menuju bundaran rektorat Universitas Andalas melalui Satuan Kerja (Satker) Pelaksanaan Jalan Nasional Wilayah II Provinsi Sumatera Barat.

Kontraktor pelaksana dari perbaikan jalan jalur dua Gerbang Unand-Bundaran Rektorat oleh PT. Asiva Mandiri Pratama dengan masa pelaksananya selama 120 hari kalender.

Sedangkan lebar jalan masing-masing jalur 5,6 meter dengan total lebar 11,2 meter. Kendati Sebelumnya juga telah dilakukan perbaikan jalan dari bundaran rektorat menuju gedung rektorat pada 2019.

Kepala Balai Pelaksanaan Jalan Nasional Wilayah Sumbar Syahputra A Gani kala itu sudah menekankan kepada penyedia jasa untuk menyelesaikannya sesuai dengan waktu yang sudah ditetapkan sampai akhir November, tanpa mengurangi kualitas dan kuantitas di lapangan.

Ia juga meminta pihak penyedia jasa untuk segera memacu proses pelaksanaanya karena ini merupakan jalan kampus dan bukan tujuan untuk komersial.

Sebelumnya, saat pengerjaan proyek berlansung (26/10/2021) lalu, investigasi sudah dilakukan oleh salah satu ormas Gerakan Nasional Pemberantas Korupsi (GNPK) saat investigasi dia mengakui bahwa sinyalemen progres pengerjaan memang banyak sekali ditemui kejanggalan dilapangan. (*)

Editor: Hajravif Angga


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah