Bacawapres Akan Dimumkan Hari ini, Simak Asal Usul Bacapres Ganjar Pranowo, Terlahir Dengan Nama 'Kesedihan'?

- 18 Oktober 2023, 07:32 WIB
Menjadi Calon Presiden 2024, Ganjar Pranowo Punya Harta Kekayaan Belasan Miliar, Asetnya Banyak
Menjadi Calon Presiden 2024, Ganjar Pranowo Punya Harta Kekayaan Belasan Miliar, Asetnya Banyak /MARAWATALK/ Willy Adryan P /

 

MARAWATALK-Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dikabarkan akan mengumumkan pasangan calon wakil presiden bacapres partai penguasa itu, Ganjar Pranowo, Disebut-sebut bakal calon wakil presiden yang akan dipasangkan dengan Ganjar berinisial 'M' yang banyak diidentikkan dengan nama Prof Mahfud MD oleh banyak pihak.

Lantas siapakah Ganjar di masa lalu hingga mencapai posisi terhormatnya sebagai politisi PDIP Berikut kisah masa lalu dan perjalanan karir bacapres Ganjar Pranowo:

Ganjar Pranowo, sebelum menjadi orang nomor satu di Jawa Tengah pernah menjadi anggota Dewan Perwakilan Rakyat daerah pemilihan Jawa Tengah VII sejak 1 Oktober 2004 hingga 23 Agustus 2013.

Ganjar dilahirkan pada 28 Oktober 1968 di Karanganyar, Jawa Tengah, Indonesia dengan nama lahir Ganjar Sungkowo, namun ketika menginjak usia sekolah, orang tuanya memutuskan untuk mengganti “Sungkowo” yang berarti kesedihan menjadi “Pranowo”.

Baca Juga: Survei IPI Ungkap Prabowo dan Anies Bersaing Ketat di Sumbar, Ganjar Ditinggal Jauh

Dia adalah anak kelima dari enam bersaudara dari pasangan Parmuji Pramudi Wiryo dan Suparmi. Ganjar memiliki istri bernama Siti Atikoh Supriyanti, keduanya menikah pada tahun 1999, dan telah dikaruniai satu orang putra bernama Muhammad Zinedine Alam Ganjar.

Ganjar menyelesaikan pendidikan hingga jenjang pasca-sarjana dengan gelar master. Pendidikan awalnya dimulai di SD Negeri 1 Kutoarjo, kemudian dia melanjutkan pendidikan ke SMP Negeri 1 Kutoarjo. Usai menyelesaikan SMP, dia lalu menuntut ilmu di SMA BOPKRI 1 Yogyakarta. Tamat dari SMA, Ganjar melanjutkan pendidikan ke bangku kuliah dengan mengambil sarjana di Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada (UGM).

Sebagai mahasiswa UGM, Ganjar mengaku kerap melakukan aksi demonstrasi. Ganjar berkenalan dengan dunia politik ketika dia mendukung Megawati Soekarnoputri dalam konflik internal PDI yang dikenal dengan nama peristiwa “Kudatuli” atau “Sabtu Kelabu” yang terjadi pada 27 Juli 1996.

Halaman:

Editor: Rully Firmansyah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x