Dilestarikan hingga Sumbar dan Bengkulu, Reog Ponorogo Pantas Go Internasional

- 16 Juli 2023, 16:11 WIB
Menparekraf Sandiaga Uno mengenakan penadon lengkap (busana khas Ponorogo-red) ketika menyaksikan FNRP yang menempati urutan kedua dari 110 unggulan event-event berkualitas di Indonesia pada 2023 itu.
Menparekraf Sandiaga Uno mengenakan penadon lengkap (busana khas Ponorogo-red) ketika menyaksikan FNRP yang menempati urutan kedua dari 110 unggulan event-event berkualitas di Indonesia pada 2023 itu. /Marawatalk/Kemenparekraf/

MARAWATALK-Kesenian tradisi Reog Ponorogo khas suku Jawa terus digelorakan kelestariannya oleh para budayawan asal tanah Jawa, tak hanya di Ponorogo tempat kelahirannya namun merambah di seluruh nusantara termasuk Provinsi Sumatera Barat.

Khusus di Kabupaten Pasaman Barat, kesenian tradisi ini rutin ditampilkan dalam sejumlah kegiatan baik pesta pernikahan ataupun kegiatan berskala lebih besar seperti event kedaerahan atau penyambutan rombongan pejabat.

Saat ini, keberadaan kesenian reog masih terus dijaga eksistensinya oleh masyarakat adat suku Jawa yang ada di daerah ini serta beberapa daerah lainnya seperti Kabupaten Dharmasraya hingga Provinsi Bengkulu.

Baca Juga: Bubur Suro, Makanan Khas Suku Jawa yang Penuh dengan Filosofi

Bahkan, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno, tak ingin kehilangan kesempatan menyaksikan Festival Nasional Reog Ponorogo (FNRP) yang masuk Top-10 Kharisma Event Nusantara (KEN) 2023, di Alun-Alun Ponorogo, Sabtu (15/7/2023) malam.

Ia mengenakan penadon lengkap (busana khas Ponorogo-red) ketika menyaksikan FNRP yang menempati urutan kedua dari 110 unggulan event-event berkualitas di Indonesia pada 2023 itu.

Pada kesempatan ini, Sandiaga menyampaikan kekagumannya terhadap kesenian Reog Ponorogo. “FNRP sudah layak dijadikan festival internasional,” katanya.

Baca Juga: Ziarah Amanah Silek Pangian Rantau Batanghari: Bukan Cuma Bela Diri Tapi Juga Tradisi

Ia mengatakan, bahwa dirinya sempat bertemu dengan para peneliti dari Polandia, Inggris, dan Australia yang tertarik dengan Reog Ponorogo. Mereka ingin mengusung kesenian adiluhung itu ke mancanegara.

Halaman:

Editor: Rully Firmansyah

Sumber: Kemenparekraf


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah