Kata dia, saat ini pihaknya menghadapi salah satu kendali yaitu depresi yang dialami oleh Pekerja Migran Indonesia (PMI). Dimana, para pekerja ini ada yang ingin pulang dan sebagian lagi takut untuk pulang.
“Ada yang tetap ingin beraktivitas di luar sana, itu semua dipengaruhi oleh berbagai perasaan dan juga fisik serta kesehatan mental,” terang Dewi.
Bekerja secara ilegal di Luar Negeri banyak resiko
Sementara itu, Wakil Ketua DPRD Pasaman Barat, Endra Yama Putra berharap kedepannya tidak ada lagi peristiwa yang sama yang menimpa warga Pasaman Barat.
“Jika ingin mencari kerja di luar negeri, lakukanlah dengan prosedur yang benar karena bekerja dengan cara prosedur ilegal sangat berbahaya bagi keselamatan,” harap dia.
Baca Juga: Shopee 9.9, Manfaatkan Kesempatan Belanja Terbesar Tahun Ini!
Untuk itu, dia meminta warga Pasaman Barat agar lebih selektif, artinya kata dia, jika ingin tetap menjadi pekerja migran jangan asal percaya terhadap penyalur yang menjanjikan sebuah pekerjaan di luar negeri.
“Saya mengucapkan terimakasih kepada Pemerintah Daerah Pasaman Barat yang telah berkoordinasi dengan BP3MI memulangkan warga kita yang terlantar di Malaysia dan telah pulang dengan selamat kembali bersama keluarga,” ucap dia.
Di tempat yang sama, Kepala Dinas Sosial Pasaman Barat, Hermanto mengatakan pemulangan para korban TPPO tidak mudah dan butuh proses yang panjang.
“Selama upaya pemulangan, kami terus melakukan koordinasi dengan berbagai pihak seperti BP3MI dan juga KBRI yang ada di Malaysia sana,” kata Hermanto.