Ujung Gading, Kota Pusat Ekonomi Tua di Utara Sumbar

- 5 Juni 2023, 12:35 WIB
Pasar Ujung Gading
Pasar Ujung Gading /SIAB PASBAR /

MARAWATALK - Ujung Gading atau Oedjoenggading (nama kuno) yang terletak di Kecamatan Lembah Melintang, Kabupaten Pasaman Barat adalah kota kuno yang sejaman dengan kota Batahan dan bahkan kota Baros (Tapanuli Tengah, Sumut).

Kota Oedjoenggading berada antara kota Taloe (Talu) dan kota Air Bangis. Taloe dalam hal ini juga suatu nama tempat yang telah muncul sejak jaman kuno (sejaman dengan nama Pasaman dan Tikoe sekarang Tiku).

Nama Taloe (Talamau) sebagai nama yang dipertukarkan dengan nama Ophir juga diduga adalah nama kuno.

Dalam hal ini, Taloe haruslah dianggap sebagai kota besar (di pedalaman setara kota Rao dan kota Nopan) yang setara dengan kota pelabuhan Air Bangis.

Pada zaman kuno, sentra produksi emas terletak di gunung Ophir (Talamau) dan gunung Malea (Mandailing).

Sedangkan Rao diduga adalah adalah kota penghubung di jaman kuno antara sentra produksi emas.

Nama-nama kuno di sekitar Rao (sejak era Budha - Hindu) antara lain gunung Malea, gunung Pertibie, sungai Batang Angkola, sungai Baroemoen, sungai Batahan, sungai Pasaman, sungai Rokan dan sebagainya.

Taloe di satu sisi terhubung ke pedalaman (Rao, Mandailing dan Padang Lawas) dan Taloe juga terhubung ke kota - kota pantai atau pelabuhan di Pasaman, Tikoe dan Oedjoeng Gading.

Tiga nama kota ini diduga adalah kota kuno yang sejaman dengan kota Batahan dan bahkan kota Baros. Antara kota Taloe dan kota Air Bangis terdapat kota Oedjoenggading.

Jadi, kota Oedjoenggading bukanlah kota baru tetapi sebuah kota lama, kota yang jauh lebih tua dari kota Air Bangis.

Dalam peta-peta VOC yang lebih awal, nama sungai Batahan, sungai Sikarbou dan nama sungai Oedjoenggading sudah diidentifikasi.

Dalam hal nama sungai Air Bangis di hilir adalah nama lain dari nama sungai Batang Sikarbou dan sungai Oedjoenggading.

Lantas mengapa disebut Oedjoenggading?

Besar dugaan Oedjoenggading adalah suatu pasar perdagangan era awal yang meneruskan produk dari pedalaman seperti emas, kamper, kemenyan, gading dan emas.

Oedjoenggading juga kota yang meneruskan produk industri dari manca negara (India, Persia, Mesir) ke pedalaman seperti garam, manik-manik, kain, benang, besi dan peralatan rumahtangga.

Nama pasar Oedjoenggading diduga cara penduduk di pedalaman untuk mengidentifikasi dimana pasar tersebut menjadi ujung dari pengangkutan gading-gading terutama dari Rokan dan Padang Lawas.

Dengan memperhatikan peta - peta awal juga terdapat jalur lalu lintas dari Mandailing via lembah sisi barat gunung Malintang (Roending) ke (pasar) Odjoenggading.

Pasar Air Bangis dalam hal ini adalah pasar yang terbentuk kemudian (diduga sejaman dengan pasar Natal dan Pariaman). ***

Poestaha Depok

Editor: Irfansyah Pasaribu

Sumber: Poestaha Depok


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x