Mengenal Anugerah Kebudayaan Indonesia (AKI) 2024 Bantuan Rp25 Juta ke Seniman, Yuk Simak Ulasannya!

- 23 April 2024, 19:26 WIB
Pertunjukan Seni Tradisi Talempong Batuang, alat musik yang sudah ditetapkan sebagai Warisan Budaya Tak Benda Indonesia yang dilestarikan oleh seniman asal Kota Sawahlunto, Sumatera Barat
Pertunjukan Seni Tradisi Talempong Batuang, alat musik yang sudah ditetapkan sebagai Warisan Budaya Tak Benda Indonesia yang dilestarikan oleh seniman asal Kota Sawahlunto, Sumatera Barat /Marawatalk//Dinas Kebudayaan Kota Sawahlunto

 

MARAWATALK - Kemendikbudristek mengajak seluruh pihak untuk berpartisipasi aktif dalam gelaran AKI 2024, agar program pemberian penghargaan ini lebih luas jangkauannya dan tepat sasaran.

Dikutip dari laman Info Publik, Selasa 23 April 2024, tahun ini ada 7 kategori penghargaan yaitu Tanda Kehormatan dari Presiden, Maestro Seni Tradisi, Pelestari, Pelopor dan/atau Pembaru, Lembaga dan Perorangan Asing, Media, dan Anak.

AKI adalah program pemberian penghargaan yang diselenggarakan oleh Kemendikbudristek setiap tahun, sebagai bentuk apresiasi pemerintah kepada pihak-pihak baik individu, komunitas atau lembaga, yang berprestasi dan/atau berkontribusi dalam upaya pemajuan kebudayaan.

Periode pengusulan calon penerima AKI 2024 telah dibuka sejak 5 Maret dan akan berakhir pada 10 Mei mendatang. Informasi selengkapnya dapat diakses melalui laman anugerahkebudayaan.kemdikbud.go.id atau instagram anugerahkebudayaan.official.

Baca Juga: TRADISI Baburu Babi Hutan, Awalnya Lawan Hama Tani dan Kini jadi Olahraga Rekreasi Mahal Bergengsi di Sumbar

Ada 44 Seniman Dapat Dana Apresiasi Tahunan Kategori Maestro Seni Tradisi

Sejumlah wisatawan memainkan alat musik tradisional di Saung Angklung Udjo, Jalan Padasuka, Kota Bandung, Jumat (12/4/2024).*
Sejumlah wisatawan memainkan alat musik tradisional di Saung Angklung Udjo, Jalan Padasuka, Kota Bandung, Jumat (12/4/2024).*

Baca Juga: MUDIK ASYIK Hanya Ada di Pontianak, Ini Tradisi Permainan Meriam Karbit yang Jadi Magnet Wisatawan

Direktorat Pembinaan Tenaga dan Lembaga Kebudayaan (PTLK), Direktorat Jenderal Kebudayaan, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) kembali menyerahkan dana apresiasi tahunan masing-masing sebesar Rp25.000.000, kepada 44 orang penerima Anugerah Kebudayaan Indonesia (AKI) kategori Maestro Seni Tradisi.

Maestro Seni Tradisi merupakan salah satu kategori AKI yang diperuntukkan bagi individu berusia di atas 60 tahun, yang secara tekun dan gigih mengabdikan diri lebih dari 35 tahun pada jenis seni yang langka atau nyaris punah, serta mewariskan keahliannya kepada generasi muda.

Direktur Jenderal Kebudayaan, Hilmar Farid, mengatakan penting untuk mendudukkan kembali urusan kebudayaan sebagai arus utama pembangunan, dan dalam hal ini, maestro seni tradisi memiliki peranan besar untuk mewariskan semangat dan pengetahuan kepada generasi muda.

“Terlebih lagi dalam kondisi saat ini, perubahan sosial yang terjadi begitu cepat berpengaruh terhadap kelangsungan hidup seni tradisi, di mana jumlah orang yang berkecimpung di bidang seni tradisi semakin lama semakin berkurang,” sebt Hilmar, Selasa 23 April 2024.

Selain dana apresiasi yang diberikan seumur hidup, lanjutnya, kepada para penerima AKI kategori Maestro Seni Tradisi untuk mendukung aktivitas berkarya dan proses pewarisan seni tradisi yang ditekuninya, tahun ini Kemendikbudristek juga akan memberikan jaminan sosial melalui kerja sama dengan BPJS Ketenagakerjaan.

”Seniman tradisi seringkali dipandang sebelah mata oleh masyarakat dan dianggap hanya sebatas hobi, bukan pekerjaan profesional. Pemberian jaminan sosial ini adalah bentuk pengakuan negara bahwa seniman adalah sebuah profesi yang memegang peranan penting dalam pemajuan kebudayaan, sehingga sudah sepantasnya mendapat perlindungan sosial dalam melaksanakan pekerjaannya,” ulas Direktur Pembinaan Tenaga dan Lembaga Kebudayaan, Restu Gunawan.

Ia mengatakan, dari total 71 seniman tradisi yang telah ditetapkan sebagai penerima AKI kategori Maestro Seni Tradisi sejak 2007 sampai 2023, ada 44 orang yang saat ini masih hidup dan tersebar di seluruh wilayah Indonesia.

Baca Juga: TRADISI Manjalang Buya Lubuk Landua di Pasaman Barat Meriah, Hamsuardi: Cerminan Kekompakan Ulama dan Umara

Seniman Alat Musik Bambu: Dana Apresiasi Untuk Pelestarian Seni Tradisi

Alat musik tradisional Tatong di mainkan pada pembukaan festival Bale Nagi 2024 di Larantuka, 2 April 2024/Foto: Emanuel Bataona
Alat musik tradisional Tatong di mainkan pada pembukaan festival Bale Nagi 2024 di Larantuka, 2 April 2024/Foto: Emanuel Bataona

Baca Juga: 'Baju Kuruang Basiba', Ini 5 Makna Pakaian Tradisi Simbol Kekuatan Wanita Minangkabau

Agustinus, seniman alat musik bambu asal Sulawesi Utara yang ditetapkan sebagai penerima AKI pada 2016, mengatakan bahwa dana apresiasi yang setiap tahunnya dikirimkan oleh Kemendikbudristek digunakan untuk membuat, memperbaiki, dan mengajarkan alat musik bambu.

“Usia saya 73 tahun dan masih aktif membuat alat musik bambu terutama suling, membuat not balok, dan mengajarkannya kepada mahasiswa. Saya juga pernah diundang ke Istana Negara untuk memainkan lagu Indonesia Raya menggunakan orchestra musik bambu serta diundang di sejumlah acara pesta rakyat yang diselenggarakan oleh Pemda dan DPRD. Saya akan tetap melesatarikan alat musik bambu ini karena bisa masuk ke semua jenis aransemen dengan melodi yang indah. Terlebih lagi dana apresiasi dari pemerintah semakin memotivasi saya untuk terus berkarya dan mengenalkan musik bambu ke generasi berikutnya,” ungkap Agustinus Sasundu.

Warsad, seorang seniman asal Jawa Barat yang ditetapkan sebagai penerima AKI pada 2019, juga mengatakan bahwa dana apresiasi yang setiap tahun diterima dari Kemendikbudristek digunakan untuk menunjang aktivitas pewarisan seni tradisi yang ditekuninya melalui Sanggar Jaka Baru miliknya.

“Walaupun usia saya sudah tidak muda lagi, saya berkewajiban untuk melestarikan dan meneruskan tradisi Wayang Golek Cepak kepada generasi muda. Terlebih dengan adanya dana apresiasi dari pemerintah ini membuat saya semakin termotivasi untuk terus berkarya. Pada 2022, kami juga terlibat dalam pentas dan lokakarya bersama Salihara, kemudian di 2023 kami menyelenggarakan pentas di sanggar dengan mengundang stasiun TV swasta,” jelas Warsad.***

Dapatkan info dan berita terupdate lainnya hanya di padang.pikiran-rakyat.com, sumber informasi Rakyat Minangkabau.

Editor: Rully Firmansyah

Sumber: Info Publik


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah