Kementan Jamin Stok Pangan Masih Aman Saat Hadapi La Lina

12 November 2021, 13:30 WIB
(Ist) /

 

Kementan Jamin Stok Pangan Masih Aman Saat Hadapi La Lina 

 

RANAHPADANG.COM - Fenomena La Lina akan melanda hampir seluruh wilayah Indonesia dalam rentang waktu November 2021 hingga Februari 2022. Ancaman gagal panen dan kelangkaan pangan mengancam seluruh wilayah Indonesia.

 

Namun, Kementerian Pertanian melalui Direktur Jenderal Tanaman Pangan, Suwandi menjamin stok pangan akan tetap terjaga selama Indonesia menghadapi La Lina.

 

 Berdasarkan data Pusat Distribusi dan Akses Pangan Kementerian Pertanian, pada minggu ke-1 November 2021, ketersediaan beras nasional mencapai 8 juta ton, termasuk 1,2 juta ton di Perum Bulog. Sedangkan kebutuhan beras nasional ialah 566.488 ton per minggu.

 

Di provinsi yang saat ini ditimpa bencana seperti Kalimantan Barat, masih tersedia 165.441 ton beras pada minggu pertama November, sedangkan kebutuhan untuk satu minggu ialah 10.726. Jadi masih surplus. Surplus juga terjadi di Jawa Barat karena kebutuhan beras untuk satu minggu ialah 104.145,88 ton sedangkan stok yang tersedia saat ini ialah 1,5 juta ton.

 

Badan Pusat Statistik (BPS) memprediksikan total produksi padi nasional sepanjang 2021 akan mencapai 55,27 juta ton, naik dari 54,6 juta ton di tahun sebelumnya.

 

"(Peningkatan stok pangan) karena program perluasan tanam, peningkatan produktivitas, dan penggunaan varietas benih unggul," ujar Suwandi kepada DW Indonesia.

 

Sektor Pertanian Rawan Terpengaruh

Menurut Suwandi, daerah yang rawan terhadap dampak La Nina ialah Jawa, Bali, dan NTT. Selain itu, Sumatra bagian selatan, Kalimantan bagian selatan, dan Sulawesi bagian selatan juga sama rawannya. Di daerah-daerah ini, curah hujannya diperkirakan 20-70% di atas normal hingga Desember dan mencapai puncaknya pada Januari dan Februari 2022.

 

"Sektor pertanian memang paling rawan terkena dampak La Nina," kata Suwandi.

 

Penggundulan lahan dan hutan juga menjadi faktor penyumbang terjadinya bencana di musim hujan yang berdampak pada produksi pangan.

 

Pemerintah, akan mengambil langkah-langkah mitigasi terhadap potensi dampak La Nina di daerah-daerah rawan. Langkah ini antara lain memperbarui pemetaan wilayah rawan banjir dan serangan organisme pengganggu tumbuhan, meningkatkan sistem peringatan dini, dan mendistribusikan benih tahan banjir seperti Inpari 29, Ciherang Sub 1, dan Inpara 1 sampai Inpara 10.

 

Ciherang Sub 1 dan Inpari 29 cocok untuk inbrida padi sawah irigasi sedangkan Inpara 1 sampai Inpara 10 cocok untuk inbrida padi rawa ujar Suwandi.

 

Suwandi menghimbau petani untuk menggunakan benih padi yang pemerintah rekomendasikan karena lebih toleran terhadap banjir yang merendam lahan persawahan selama berhari-hari.

 

"Disarankan kepada para petani untuk menggunakan varietas padi tahan rendaman sebagai solusi agar pertanian tidak terganggu, terutama para petani yang berada di lahan sawah dataran rendah atau rawa," ujar Suwandi. (rnp/tnc)

Editor: Hajravif Angga

Tags

Terkini

Terpopuler