BANJIR LAHAR DINGIN Mentan Kirim Tim Tinjau Lahan Terdampak Erupsi Marapi di Sumbar, 3.144,13 Hektare Rusak

- 9 April 2024, 21:35 WIB
Banjir lumpur diduga lahar dingin aliran Gunung Marapi yang menerjang kawasan permukiman warga Bukik Batabuah Kecamatan Sungai Pua, Kabupaten Agam, Sumatera Barat, Jumat 5 April 2024
Banjir lumpur diduga lahar dingin aliran Gunung Marapi yang menerjang kawasan permukiman warga Bukik Batabuah Kecamatan Sungai Pua, Kabupaten Agam, Sumatera Barat, Jumat 5 April 2024 /

 

MARAWATALK - Menteri Pertanian Amran Sulaiman mengutus tim dari Kementerian Pertanian untuk meninjau daerah terdampak erupsi Marapi di Provinsi Sumatera Barat (Sumbar).

Dikutip dari laman Info Publik, Selasa 9 April 2024, langkah tersebut sebagai langkah untuk menindaklanjuti surat Gubernur Sumatera Barat kepada Menteri Pertanian No.300.2/548/DPTPH/III/2024 tanggal 13 Maret 2024.

Dalam surat tersebut, memuat tentang perihal Permohonan Bantuan Fasilitasi Sarana Produksi Pertanian (Saprodi) bagi kawasan pertanian yang terdampak erupsi Gunung Marapi.

Tim yang dipimpin Direktur Perlindungan Hortikultura, Ditjen Hortikultura, Dr Jekvy Hendra, bersama Kepala Pusat Standardisasi Instrumen Hortikultura, BSIP Husnain, serta didampingi Kadisbuntanhor Sumbar Febrina Tri Susila melakukan kunjungan di tiga titik di tiga kabupaten kota yang berbeda, yang terdampak banjir lahar dingin paling parah.

Baca Juga: BANJIR LAHAR DINGIN Gunung Marapi Terjang Bukit Batabuah, Puluhan Warga Diungsikan

Tim Kementan: Ada 3.144,13 Hektare Rusak, Tanah Datar Terparah

Banjir Lahar Dingin yang menerjang kawasan permukiman warga Bukik Batabuah Kecamatan Sungai Pua, Kabupaten Agam, Sumatera Barat
Banjir Lahar Dingin yang menerjang kawasan permukiman warga Bukik Batabuah Kecamatan Sungai Pua, Kabupaten Agam, Sumatera Barat

Baca Juga: INFO MITIGASI Terjadi Tanpa Pemberitahuan Awal, Ini Saran FPRB Sumbar Terkait Banjir Lahar Dingin Agam

Kunjungan diawali ke Kelurahan Sugondo dan Kelurahan Gantiang Kota Padang Panjang. Kedua keluarahan ini terdampak debu erupsi pada tanaman cabai serta terdampak banjir lahar dingin pada tanaman padi.

Kemudian dilanjutkan ke Kabupaten Tanah Datar di Nagari Aia Angek yang terdampak erupsi pada tanaman cabe dan tomat. Terakhir ke Kabupaten Agam, tepatnya di Nagari Bukik Batabuah. Di nagari ini hamparan pertanaman kol/lobak dan sawah tertimbun material lahar dingin.

"Tercatat, data luas lahan terdampak erupsi Marapi mencapai 3.144,13 Ha, dengan rincian di Kabupaten Tanah Datar 2.100 Ha lahan hortikultura, Kabupaten Agam 988,21 Ha lahan Hortikultura dan Kota Padang Panjang sebanyak 55,92 Ha lahan Hortikultura," ungkap Dr Jekvy Hendra.

Sedangkan luas lahan terdampak banjir lahar dingin sebanyak 89,5 Ha, tersebar di Kabupaten Tanah Datar 4 Ha lahan sawah, Kabupaten Agam 84,5 Ha dengan rincian 7,5 Ha lahan hortikultura dan 77 Ha lahan sawah serta Kota Padang Panjang sebanyak 1 Ha lahan sawah.

Turut mendampingi kunjungan ini Kabid Hortikultura Rezki Hidayat, Ka. UPTD BPTPH Afnelly, serta Ka. BSIP Sumbar Dr. Rustam beserta Penyuluh Pertanian Muda BSIP Sumbar, Hanif Gusrianto.

Hadir juga sebagai pendamping tingkat kabupaten kota Kadistan Tanah Datar, Kadistan Padang Panjang, Kabid Hortikultura Distan Agam, penyuluh pertanian serta pengawas organisme pengganggu tanaman, walinagari dan ketua kelompok tani setempat.***

Dapatkan info SUMBAR HARI INI dan berita terupdate lainnya hanya di padang.pikiran-rakyat.com, sumber informasi Rakyat Minangkabau.

Editor: Rully Firmansyah

Sumber: Info Publik


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah