PEMILU 2024 Hoaks Berseliweran Pasca Pencoblosan, Pengamat: Jangan Berlebihan, Tunggu Pengumuman KPU

- 15 Februari 2024, 14:30 WIB
Ilustrasi Pilpres 2024.
Ilustrasi Pilpres 2024. /Antara/


MARAWATALK-Pengamat politik dari Citra Institute, Yusak Farchan mengimbau masyarakat tidak menanggapi secara berlebihan hasil hitung cepat quick count Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 dan menunggu hasil resmi dari Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI.

Dikutip dari laman Info Publik, pada Kamis 15 Februari 2024, Yusak menyebutkan hasil Pilpres 2024 baru akan diketahui secara resmi pada Rabu 20 Februari 2024.

"Memang ada enam lembaga survei melalui hitung cepat atau quick count yang menyatakan pasangan 02 Prabowo- Gibran meraih suara terbanyak, namun lebih baik menunggu KPU," kata Yusak.

Menurut Yusak, hasil hitung cepat itu bisa menjadi gambaran awal terkait hasil Pilpres. Selain itu, jika ada pelanggaran selama Pilpres, Yusak mengimbau masyarakat untuk menggunakan mekanisme hukum. "Mari kita jaga demokrasi dan hormati proses Pilpres," tegasnya.

Baca Juga: PILPRES 2024 Hasil Quick Count Prabowo-Gibran Unggul, Ganjar: Percaya Enggak?

KPU: Quick Count Diterbitkan Lembaga Resmi sebagai Gambaran Umum

Pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 2 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka diketahi unggul berdasarkan total surat suara yang sudah masuk ke penghitungan atau real count KPU RI yang mencapai 41,01 persen.
Pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 2 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka diketahi unggul berdasarkan total surat suara yang sudah masuk ke penghitungan atau real count KPU RI yang mencapai 41,01 persen.

Baca Juga: PILPRES 2024 Hasil Quick Count LSI Data 51,55 persen, Prabowo-Gibran Unggul

Sebelumnya, Komisioner KPU RI Mochammad Afifuddin telah mengungkapkan bahwa lembaga yang menggelar quick count juga terdaftar di KPU. Mereka pun diperbolehkan untuk memulai quick count dua jam setelah penutupan TPS.

Namun, Afifuddin tetap berpesan bahwa hasil resmi pemilu akan dihitung secara manual sebagaimana mekanisme rekapitulasi berjangka. "Itulah kenapa kita mengatur agar tidak ada pihak yang terobsesi," kata Afifuddin.

Berdasarkan data sementara dari hasil hitung cepat atau quick count nasional yang dilakukan oleh lembaga survei. Pilpres diprediksi akan berlangsung satu putaran.

Hal tersebut disampaikan oleh Communication Specialist KedaiKOPI, Rossi Rahardjo di Jakarta, Rabu, 14 Februari 2024. Meski demikian, dia mengatakan belum bisa memastikan.

Halaman:

Editor: Rully Firmansyah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah