IN FOKUS Majelis Ulama Imbau Umat Utamakan Riset sebelum Memboikot Produk Israel, Bisa Lewat Situs Berikut!

- 16 April 2024, 13:30 WIB
MUI Ajak Masyarakat agar Terus Gelorakan Boikot Produk Israel dan yang Terafiliasi dengan Israel
MUI Ajak Masyarakat agar Terus Gelorakan Boikot Produk Israel dan yang Terafiliasi dengan Israel /Zona Surabaya/

 

MARAWATALK - Majelis Ulama Indonesia (MUI) menyatakan tidak punya otoritas mengeluarkan daftar produk terafiliasi Israel, namun tetap mendorong konsumen Muslim agar aktif melakukan riset sendiri.

“Stakeholder seperti pemerintah, Kementerian terkait dan lembaga non-struktural bisa ikut aktif memberikan literasi bagi masyarakat dengan membuka data dan informasi produk mana yang terafiliasi, serta menyebutkan sumber yang jelas, itu tidak masalah,” kata Wakil Sekretaris Jenderal MUI KH Arif Fakhruddin, seperti dikutip dari laman Info Publik, Selasa 16 April 2024.

Menurutnya, MUI membolehkan lembaga atau masyarakat yang melakukan aksi boikot untuk melakukan riset, dengan tujuan membuktikan suatu produk benar terafiliasi dengan Israel.

Selain itu, MUI juga mengimbau masyarakat agar menggunakan daftar produk terafiliasi Israel dari sumber yang jelas, sebagai rujukan untuk menjalankan instruksi atau Irsyadat MUI untuk aksi boikot.

Baca Juga: LEBARAN IDULFITRI Gaza Diserang Israel Penjajah, Tujuh Kerabat Elit Hamas Tewas

Salah Satunya Lewat Aplikasi 'No Thanks', Ini Cara Mendeteksi Produk Terafiliasi Penjajah Israel!

Aplikasi boikot produk Israel, NoThanks.
Aplikasi boikot produk Israel, NoThanks.

Baca Juga: Bukan Produk Antek Penjajah Israel, Ini Produk Brand Lokal Indonesia yang Telah Mendunia

Sejalan dengan instruksi MUI, sebelumnya Yayasan Konsumen Muslim Indonesia (YKMI) telah membuat daftar 10 perusahaan multinasional yang direkomendasikan untuk diboikot.

“Salah satu yang menjadi acuan adalah data dari situs Boycott.Thewitness dan Bdnaash,” kata Direktur Eksekutif YKMI, Ahmad Himawan.

Selain situs Boycott.Thewitness dan Bdnaash yang paling popular di Indonesia, situs gerakan Boycott, Divestment and Sanctions (BDS) sejak lama juga aktif membagikan link yang mendorong ajakan boikot terhadap produk-produk terafiliasi Israel.

BDS melalui situs bdsmovement.net ikut mendorong kampanye boikot yang dicetuskan Asosiasi Konsumen Turki dengan menyebarkan link untuk memboikot produk-produk terafiliasi Israel, termasuk Danone, Coca Cola, Starbucks, dan McDonald's.

Pengecekan produk-produk terafiliasi Israel saat ini sebetulnya sangat mudah. Sebagai contoh, konsumen pengguna telepon selular bisa mengecek keterkaitan perusahan global seperti Coca Cola, MacDonald’s dan Danone dengan Israel, via Aplikasi “No Thanks”.

Konsumen cukup mengetikkan nama merek produk di kotak Search. Maka, kalau menurut data produk tersebut terafiliasi dengan Israel, maka tulisan yang keluar adalah: “Produk ini ada di daftar boikot!”

Kalau masih kurang yakin dan mau tahu buktinya lebih lanjut, konsumen hanya tinggal klik tanda panah bertuliskan Open Proof (Pembuktian), maka konsumen akan diarahkan ke situs media di Israel atau berita terkait lainnya.

Pencarian produk boikot berdasarkan nama Merek, nama Produk, atau nomor Barcode itu juga bisa dilakukan dengan aplikasi Boycat.io. Kalau Barcode di produk sesuai dengan data di aplikasi Boycat, maka tulisan yang muncul adalah, “This product is not compliant with Boycott Apartheid (produk ini tidak sejalan dengan gerakan Boikot Apartheid).”

Meski demikian, upaya intimidasi terhadap situs-situs web dan aplikasi boikot produk pro-Israel juga terus berjalan. Aplikasi No Thanks pernah menghilang dari Google Play Store, karena di layar ada keterangan tertulis yang menyebutkan “produk di tangan Anda mendukung pembantaian anak-anak di Palestina”.

Keterangan tertulis ini dianggap anti-Israel dan antisemit. Tapi, tulisan itu kini sudah dihilangkan dan No Thanks sudah bisa diunduh lagi pada Link Ini

Intimidasi yang sama terjadi pada aplikasi bernama “DisOccupied”. Aplikasi ini belakangan popular jadi rujukan boikot produk pro-Israel.

Meski situs web Disoccupied.com masih bisa dibuka, namun aplikasinya di Google Play Store kini menghilang dan belum muncul lagi. Agaknya, pihak-pihak terkait kepentingan Israel tidak suka dan menekan Google untuk memberangus aplikasi pendukung perjuangan Palestina di Google Play Store.

Baca Juga: MIRIS! Sebanyak 50 Warga Palestina Ditangkap Israel Penjajah Selama Lebaran Idulfitri

MUI: Aksi Boikot Terbukti Mampu Melemahkan Ekonomi Penjajah Israel

Nampak puluhan mahasiswa dari berbagai elemen menggelar aksi ajakan boikot produk israel di bundaran tugu adipura, Tangerang, Banten. ANTARA FOTO/Lucky .R/ed/nz. (ANTARA FOTO/Lucky R)
Nampak puluhan mahasiswa dari berbagai elemen menggelar aksi ajakan boikot produk israel di bundaran tugu adipura, Tangerang, Banten. ANTARA FOTO/Lucky .R/ed/nz. (ANTARA FOTO/Lucky R)

Baca Juga: LEBARAN IDULFITRI Gaza Diserang Israel Penjajah, Tujuh Kerabat Elit Hamas Tewas

Belum lama ini, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Bidang Hubungan Luar Negeri dan Kerja Sama Internasional, Prof Sudarnoto menyampaikan alasan pentingnya gerakan boikot produk-produk terafiliasi Israel.

Prof Sudarnoto mengatakan, MUI menyerukan aksi boikot untuk memperlemah ekonomi Israel agar tidak melakukan penyerangan lagi terhadap Palestina.

"Mengapa boikot? Karena hasil penjualan, pasti diberikan manfaatnya bagi Israel. Karena itu dengan boikot, maka kita bisa memperlemah ekonomi Israel agar tidak menyerang-nyerang lagi," kata Prof Sudarnoto di Aula Buya Hamka.***

Dapatkan info dan berita terupdate lainnya hanya di padang.pikiran-rakyat.com, sumber informasi Rakyat Minangkabau.

Editor: Rully Firmansyah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah