MARAWATALK - Kepolisian Republik Indonesia melakukan patroli dunia maya jelang Pemilu 2024. Patroli ini untuk menangkap akun-akun yang melakukan ujaran kebencian hingga SARA.
Dilansir dari laman Humas Polri, akun-akun anonim dinilai memberikan informasi hoaks atau berita bohong melalui media sosial.
Karopenmas Divisi Humas Polri Brigjen Ahmad Ramadhan mengatakan mewanti-wanti maraknya akun palsu, Polri memiliki Patroli Siber yang mengawasi seluruh medsos.
“Ini barang kali ada oknum pakai akun palsu, kita ada patroli siber. Jangan mencoba mau fitnah pakai akun palsu, ketangkap, jadi jangan merasa pakai akun palsu,” kata Ramadhan di Kantor RRI Pusat, Jakarta, Rabu (31/5/2023).
Ia mengingatkan masyarakat agar menggunakan media sosial secara bijaksana selama Pemilu 2024 berlangsung.
Kemudian tidak mudah termakan informasi hoaks atau berita bohong, yang disebarkan oleh akun-akun palsu tersebut.
“Agar tak terjerat hukum, pilihlah sarana media dengan cerdas tanpa menjelek-jelekkan. Jangan memfitnah, jangan mengadu domba,” jelasnya.
Pihaknya khawatir jika sampai terjadi isu SARA di pesta demokrasi lima tahunan itu.
Apalagi, proses penyelesaiannya bakal panjang, terlebih juga bersinggungan dengan hukum.
Misal, masalah pribadi bisa dilakukan restoratif justice, bisa diselesaikan tanpa proses hukum.
“Kalau mengandung kebencian terhadap salah satu suku, SARA, itu tidak bisa ditoleransi lagi,” tegas Ramadhan. ***