Indukan dari Sumbar, Bunga Bangkai di Kebun Raya Cibodas Kembali Mekar Mencapai Tinggi 3,40 Meter

- 26 Mei 2024, 21:22 WIB
Indukan bunga bangkai mekar di Kebun Raya Cibodas mencapai tinggi spadik 340 sentimeter (3,40 meter) dan lebar spatanya 159 cm, Minggu, 26 Mei 2024.
Indukan bunga bangkai mekar di Kebun Raya Cibodas mencapai tinggi spadik 340 sentimeter (3,40 meter) dan lebar spatanya 159 cm, Minggu, 26 Mei 2024. /Pikiran Rakyat/Muhammad Ginanjar/


MARAWATALK - Indukan bunga bangkai dengan nomor koleksi 28 di Kebun Raya Cibodas (KRC) kembali mekar untuk ketujuh kalinya dengan ketinggian mencapai 340 centimeter atau 3,4 meter. Induk tanaman tersebut dikoleksi oleh almarhum R. Subekti Purwantoro, dan kawan kawan pada 2000 yang diperoleh dari Sungai Manau, Batang Suliti, Kawasan Taman Nasional Kerinci Seblat, Sumatera Barat (Sumbar).

Indukan bunga bangkai atau Amorphophallus titanum Becc mekar pertama kali pada 2003 dengan ketinggian 2,7 meter. Kemudian pada 2007, bunga tersebut mekar kembali dengan ketinggian mencapai 3,17 meter, tahun 2011 mencapai 3,2 meter, tahun 2016 mencapai 3,735 meter, tahun 2017 mencapai 3,4 meter, dan tahun 2020 mencapai 3,52 meter.

Dikutip dari laman Info Publik, Minggu 26 Mei 2024, bunga bangkai tersebut mekar sempurna tepat pada Sabtu 25 Mei 2024 pukul 22.03 WIB dengan tinggi spadik 340 sentimeter atau 3,40 meter dan lebar spatanya 159 centimeter. Tanaman bunga bangkai yang baru mekar ke tujuh kalinya itu diperkirakan sudah berumur 35 tahun.

Baca Juga: Kabar Baik, Bunga Bangkai di Sijunjung Sumbar Sudah Mekar Sempurna

BRIN: Untuk Mekar Bunga Bangkai Butuh Banyak Energi

Indukan bunga bangkai mekar di Kebun Raya Cibodas mencapai tinggi spadik 340 sentimeter (3,40 meter) dan lebar spatanya 159 cm, Minggu, 26 Mei 2024.
Indukan bunga bangkai mekar di Kebun Raya Cibodas mencapai tinggi spadik 340 sentimeter (3,40 meter) dan lebar spatanya 159 cm, Minggu, 26 Mei 2024.

Baca Juga: Bunga Bangkai Raksasa Tumbuh di Kebun Warga Sijunjung Sumbar

Peneliti Ahli Muda Pusat Riset Biosistematika dan Evolusi BRIN, Destri, mengatakan, ketika berbunga pada 2016 (3,735 meter) dan langsung berbunga lagi di 2017 (3,4 meter) tanpa ada fase vegetatif. Sehingga, mempengaruhi cadangan makanan yang terdapat di umbi, karena untuk sekali berbunga akan membutuhkan energi besar.

“Karenanya, tanaman ini butuh waktu untuk memasok cadangan energi di umbi. Hingga suatu saat nanti bisa kembali pada kondisi yang sama dengan tahun 2016 atau mungkin lebih,” kata Destri.

Destri juga menjelaskan, jika nanti akan ada masa tanaman bunga bangkai berada pada fase atau fenomena, di mana saat cadangan makanan terkumpul sangat banyak, maka tanaman ini akan berbunga dengan ketinggian yang lebih dari biasanya.

Halaman:

Editor: Rully Firmansyah

Sumber: Info Publik


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah