MARAWATALK - Jangan pernah meremehkan masa depan. Agaknya, ungkapan inilah yang pas diucapkan kala bersua dengan Randa, bocah yang tinggal dirumah gubuk Kampung, Langgai, Sutera.
"Awak nio jadi Bupati" ujar bocah polos itu, saat ditanya cita-citanya oleh Bupati Rusma Yul Anwar.
Jawabanya yang spontan, membuat rombongan yang hadir terkekeh termasuk Bupati Rusma dan Ibu Titi RA yang turut mendampingi.
Randa memang bocah yang tinggal nun jauh dipelosok Surantih. Bergelut dengan keseharian anak mudik. Tapi, ia tetap menggantungkan cita-citanya setinggi bintang.
"Nio jadi Bupati Randa" ujar Bupati sembari memeluknya dalam bersenda gurau.
Anak kecil itu sambil cengegesan mengiyakan.
Mengapa menjadi Bupati?. Pertanyaan yang kemudian muncul. Bukankah banyak lagi pekerjaan yang lebih prestisius. Semisal jadi pengusaha, dokter, guru, atau jadi ustad.
Bisa jadi karena Bupatilah yang paling prestisius ada dihadapannya, punya mobil keren, didampingi banyak orang, kemana-mana dan ada dimana-mana.