DESA WISATA LAWANG Tawarkan Atraksi Menarik, Pilihan Tepat untuk Dikunjungi

- 26 April 2024, 21:59 WIB
Desa Wisata Lawang Miliki Daya Tarik Tersendiri
Desa Wisata Lawang Miliki Daya Tarik Tersendiri /Marawatalk/Ist

Dalam artikel ini, akan dibahas secara ringkas tentang beberapa daya tarik yang ditawarkan oleh Desa Wisata Lawang, serta mengapa tempat ini patut menjadi destinasi wisata yang harus kunjungi saat berada di Kabupaten Agam. Berikut ulasan tentang Desa Wisata Lawang yang dirangkum dari berbagai sumber

Terletak di Kawasan Ketinggian

Kelok 44 merupakan salah satu akses menuju Desa Wisata Lawang
Kelok 44 merupakan salah satu akses menuju Desa Wisata Lawang Ist

Desa Wisata Lawang terletak di dataran tinggi dengan ketinggian sekitar 1.250 meter di atas permukaan laut (mdpl). Karena berada di dataran tinggi, desa ini memiliki suhu yang sejuk dan curah hujan yang cukup tinggi. Luas wilayah Desa Wisata Lawang mencapai 16,69 kilometer persegi dengan jumlah penduduk sekitar 3.972 jiwa.

Desa Wisata Lawang terdiri dari enam wilayah atau jorong, yaitu Jorong Lawang Tuo, Jorong Batu Basa, Jorong Katapiang, Jorong Gajah Mati, Jorong Pabatuangan, dan Jorong Buayan.

Pemandangan Danau Vulkanik

Danau Maninjau merupakan pemandangan di Desa Wisata Lawang
Danau Maninjau merupakan pemandangan di Desa Wisata Lawang Ist

Desa Wisata Lawang menawarkan pemandangan indah Danau Maninjau, danau vulkanik yang berada di ketinggian sekitar 461,50 mdpl di Kabupaten Agam. Danau ini merupakan hasil kaldera dari letusan gunung berapi besar, yang mengakibatkan keluarnya 220–250 kilometer kubik material vulkanik.

Untuk menikmati keindahan Danau Maninjau, wisatawan dapat mengunjungi Lawang Adventure Park atau Lawang Park. Dari sini, pengunjung bisa menikmati pemandangan danau dari ketinggian, lengkap dengan lanskap bukit-bukit yang mengelilinginya.

Kilang Tebu Tradisional

Wisatawan mancanegara saat berada di kilangan tebu tradisional Desa Wisata Lawang
Wisatawan mancanegara saat berada di kilangan tebu tradisional Desa Wisata Lawang Ist

Ketiga, Desa Wisata Lawang juga terkenal dengan kilang tebu tradisionalnya, di mana proses penggilingan tebu dilakukan dengan bantuan kerbau. Tebu telah menjadi komoditas utama di desa ini sejak zaman kolonial Belanda. Sebagian besar penduduk setempat menggantungkan hidup dari pengolahan tebu.

Kilang tebu tradisional di Desa Wisata Lawang menggunakan metode yang unik, yaitu dengan memanfaatkan tenaga kerbau untuk menggiling tebu menjadi gula merah atau yang dikenal dengan sebutan saka tabu. Mata kerbau ditutupi dengan tempurung kelapa dan kain agar hewan tersebut berjalan dalam lingkaran, menggiling tebu secara tradisional.

Halaman:

Editor: Rully Firmansyah


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah