Network
MARAWATALK - Kualitas udara di Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) kian memburuk atau memasuki kategori kuning (tidak sehat) dengan di angka 104. Kondisi itu sempat diperparah dengan tidak adanya hujan selama beberapa hari.
Hal itu disampaikan oleh Plt Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Padang, Sumbar, Edi Hasyim di Padang, Minggu 22 Oktober 2023. Kata dia, kabut asap yang menyelimuti merupakan kiriman dari empat provinsi tetangga.
"Kabut asap ini berasal dari empat provinsi yakni Sumatera Selatan, Bengkulu, Jambi dan Riau," kata Edi Hasyim.
Dia menyebut kualitas udara di Ranah Minang khususnya di Kota Padang sempat memburuk atau berada pada kategori kuning (tidak sehat) dengan berada di angka 104 pada hari Kamis 19 Oktober. Hal ini imbasan dari ratusan titik api dari empat provinsi tersebut.
Lebih lanjut disebutkan, di hari yang sama (Kamis) sebagian daerah di pesisir Pulau Sumatera diantaranya Kota Dumai, Pekanbaru, Jambi, Kabupaten Siak, Tanjung Jabung Timur dan Banyuasin, masuk kategori tidak sehat.
Bahkan kata dia, kualitas udara di Kota Palembang dan Kabupaten Ogan Hilir berada pada level sangat tidak sehat. Akibat itu menurut dia, menyebabkan kabut asap kian tebal dan berimbas ke Kota Padang.
Baca Juga: Simponi Rangmudo Festival Gali Potensi Seni Generasi Muda Pasaman Barat
Gunakan Masker
Kondisi itu juga kian diperparah lantaran tidak turunnya hujan selama beberapa hari. Namun, pada Sabtu 21 Oktober, kualitas udara mulai membaik karena turunnya hujan selama dua hari berturut-turut di sejumlah daerah, termasuk Kota Padang.
