MARAWATALK - Bandar Udara Mentawai (BUM) tinggal menunggu sertifikasi bandar udara untuk dapat beroperasi secara resmi. Gubernur Sumatera Barat (Sumbar), Mahyeldi Ansharullah menyebutkan, komunikasi dengan pemerintah pusat, maskapai, dan Pemerintah Australia, terus dilakukan agar pesawat jenis ATR bisa segera mendarat saat sertifikat BUM terbit.
Hal tersebut disampaikan Gubernur Mahyeldi usai meninjau pengerjaan BUM di Desa Rokot, Kabupaten Kepulauan Mentawai, pada Kamis, 24 Agustus 2023.
BUM sendiri dibangun untuk menggantikan bandara eksisting yaitu Bandara Rokot Sipora, sehingga didarati pesawar jenis ATR (pesawat penumpang rute pendek), yang bisa membawa hingga 70 lebih penumpang dalam satu kali penerbangan.
Baca Juga: Seleksi CPNS dan PPPK Segera Dibuka, Berikut Persiapan Sukses Menghadapinya
"Potensi kepariwisataan di Mentawai sangat besar, sehingga keberadaan BUM diyakini akan memberikan dampak sangat baik bagi pertumbuhan ekonomi masyarakat Mentawai. Saat ini, informasi sementaranya pada 7 September nanti sertifikasinya selesa," kata Mahyeldi.
Pertumbuhan ekonomi akan maju dalam sektor pariwisata
Dia menjelaskan, Potensi besar kepariwisataan Mentawai, terbukti dari data perkiraan kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke Bumi Sikerei tersebut, di mana sekitar 350-500 wisman berlabuh di Mentawai dalam sepekan. Dari jumlah tersebut, disebutkan bahwa wisman terbanyak datang dari Australia.
Baca Juga: Potensi Pelanggaran dalam Penetapan Calon Legislatif di Pesisir Selatan
"Oleh sebab itu, kita akan intensifkan komunikasi dengan pihak maskapai dan Pemerintah Australia. Agar, jika nanti BUM sudah bisa beroperasi, penerbangan dari Australia menuju BIM (Bandara Internasional Minangkabau) juga bisa dimulai, dan nanti dari BIM pesawat ATR bisa terbang ke BUM. Selain itu, kita juga bisa membawa jemaah umrah asal Australia melalui BIM nantinya," ucap Mahyeldi.