KONFLIK TIMUR TENGAH Ancam Ekonomi Dunia! Simulasi Kementerian ESDM Gambarkan Harga BBM Tidak Naik?

16 April 2024, 12:51 WIB
Orang-orang berjalan, setelah Iran meluncurkan drone dan rudal ke arah Israel, di Tel Aviv, Israel, 14 April 2024. /Reuters/Hannah McKay/

 

MARAWATALK - Kondisi global akibat makin tingginya ketegangan konflik di Timur Tengah antara Iran dengan Israel yang dipicu serangan terhadap Konsulat Iran di Damaskus, Suriah, pada Senin 1 April 2024, memicu kekhawatiran dunia internasional akan dampak negatifnya terhadap perekonomian negara-negara di dunia.

Hal itu disebabkan pihak Iran yang kemudian melancarkan serangan balasan dengan menembakkan puluhan rudal balistik dan ratusan drone ke Israel pada Sabtu 13 April 2024 malam.

Termasuk Indonesia, banyak negara menyatakan keprihatinan atas eskalasi situasi keamanan di Timur Tengah dan menyerukan agar Iran dan Israel menahan diri.

“Indonesia mendesak Dewan Keamanan PBB segera bertindak untuk menurunkan ketegangan dan terus berupaya menciptakan perdamaian di Timur Tengah,” kata Kementerian Luar Negeri RI, dikutip dari laman Info Publik pada Selasa 16 April 2024.

Adapun sejumlah dampak yang disoroti adalah kemungkinan peningkatan harga minyak hingga 100 dolar AS per barel. Berdasarkan data Kementerian ESDM, ICP per 12 April 2024 sebesar 89,51 dolar AS per barel.

Baca Juga: IRAN Balas Israel Berdampak Luas, Menko Perekonomian Gelar Rapat Terbatas Redam Dampak Konflik Timur Tengah

Kementerian ESDM Klaim Sudah Buat Simulasi Antisipasi Kenaikan Harga BBM Dalam Negeri

Luar Biasa, Pemerintah Jamin Tidak Menaikkan Harga BBM

Baca Juga: Iran Balas Penjajah Israel, Tak Ada WNI Terdampak Serangan dan Niat Serangan Balik Ditentang Netanyahu

Menyikapi kondisi itu, Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Tutuka Ariadji, menjamin harga bahan bakar minyak (BBM) tidak berubah hingga Juni 2024, meskipun saat ini terjadi eskalasi konflik di Timur Tengah antara Iran dengan Israel.

“Ya, harga BBM masih seperti itu (tidak berubah sampai Juni),” ujar Tutuka melalui keterangan resmi, usai webinar bertajuk “Ngobrol Seru Dampak Konflik Iran-Israel ke Ekonomi RI” yang digelar oleh Eisenhower Fellowships Indonesia Alumni Chapter, di Jakarta, Senin 15 April 2024.

Tutuka mengatakan, bahwa saat ini pemerintah masih menunggu respons Israel terhadap serangan Iran. Menurut Tutuka, kecenderungan dunia tidak ingin harga minyak yang terlalu tinggi.

“Ini faktor yang sangat kuat untuk pertimbangan lebih jauh tentang eskalasi,” katanya.

Meskipun demikian, Kementerian ESDM sudah melakukan simulasi-simulasi dampak eskalasi konflik di Timur Tengah terhadap harga minyak, berikut berbagai parameter seperti kurs, ICP (Indonesian Crude Oil Price) atau harga patokan minyak mentah Indonesia, serta faktor-faktor lainnya.

“Itu (simulasi) yang akan kami sampaikan untuk pihak terkait, kemudian diharapkan bisa jadi pengambilan keputusan,” tutup Tutuka.***

Dapatkan info dan berita terupdate lainnya hanya di padang.pikiran-rakyat.com, sumber informasi Rakyat Minangkabau.

Editor: Rully Firmansyah

Sumber: Info Publik

Tags

Terkini

Terpopuler