PILPRES 2024 Rival Ber Taktik Tiki Taka di Debat Capres, Effendi Gazali: Prabowo nggak bisa ngapa-ngapain!

- 15 Januari 2024, 22:27 WIB
Screenshot video Youtube Indonesia Lawyers Club, Pakar Komunikasi Politik Effendi Gazali
Screenshot video Youtube Indonesia Lawyers Club, Pakar Komunikasi Politik Effendi Gazali /


MARAWATALK-Pakar Komunikasi Politik, Effendi Gazali menilai image gemoy Capres nomor urut 02, Prabowo Subianto hilang saat beradu gagasan dengan dua lawannya pada debat Capres yang diselenggarakan KPU RI.

Bak menyerang dengan taktik tiki taka permainan bola, Paslon 01 dan 03 menggiring Prabowo hingga tak berkutik.

Effendi Gazali menyebut Anies Rasyid Baswedan berhasil menghilangkan image gemoy yang melekat pada Prabowo Subianto selama debat Capres berlangsung. Meski dapat menahan diri, diluar debat mantan menantu Soeharto itu meledak-ledak.

"Saya ingin mengatakan, orang jarang melihat keberhasilan Anies adalah pada debat Capres kedua itu, orang sama sekali tidak melihat lagi gemoynya pak Prabowo. Ya ngak tahu, coba anda lihat, mana ada gemoynya? Esmosi (emosi-red) dia (diduga Prabowo) betul-betul," kata Effendi Gazali di kanal Youtube Indonesia Lawyer Club dilansir Minggu 15 Januari 2024.

Baca Juga: PILPRES 2024 Isu Paslon 01 dan 03 Berkoalisi Mencuat, Memerangi Kecurangan atau Membela Ego Oligarki?

Pakar Komunikasi Politik asal Sumatera Barat itu mengatakan, Prabowo Subianto seolah menahan diri dari awal dabet. Namun, di tengah beradu argumen, muncul istilah omon-omon dan sampai akhir acara debat, Menteri Pertahanan RI aktif tersebut tak terbendung.

"Habis dari omon-omon sampai ke bawah, gemoy ngak muncul ya?! Nggak muncul tuh gemoy. Kedua, pak Prabowo punya keberhasilan kok menahan diri sedemikian rupa, bener lho. Kerana Prabowo yang seben sebenarnya adalah Prabowo yang di Pekan Baru atau yang diluar panggung itu," katanya.

"Yang di luar panggung itu kan antara lain mengatakan, etik etik titik-titik (diduga ndasmu-red), diluar panggung itu nanya-nanya tanah saya pinter atau tiiiit (seolah menyensor-red), itu yang sebenarnya kalau lepas. Tapi, didebat itu, bisa lho menahan nggak mengeluarkan kata-kata itu, walaupun dengan catatan, gemoynya ilang, karena marah," sambungnya.

Selain itu, Ganjar Pranowo dinilai seolah menunggu penyerangan antara dua lawan debatnya. Dengan taktik selakah mundur, untuk menunggu momen untuk menyerang lawan debatnya.

Halaman:

Editor: Rully Firmansyah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x