WORLD WATER FORUM Pemerintah Harap Centre of Excellence Bisa Terealisasi untuk Atasi Perubahan Iklim Dunia

24 April 2024, 13:03 WIB
Perubahan iklim memiliki berbagai dampak /BMKG


MARAWATALK - Pemerintah Indonesia mengharapkan pembentukan pusat keunggulan untuk ketahanan air dan iklim atau Centre of Excellence on Water and Climate Resilience (COE) dapat terealisasi setelah World Water Forum (WWF) ke-10 yang akan diselenggarakan di Bali.

Sebagai informasi, Indonesia mengusulkan pendirian Centre of Excellence on Water and Climate Resilience pada World Water Forum ke-10 dengan tujuan untuk menghadapi masalah tata kelola air akibat perubahan iklim.

“Kami harapkan, tidak terlalu lama sesudah WWF, mungkin setahun setelah WWF, Centre of Excellence ini sudah terwujud,” ujar Staf Ahli Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Bidang Teknologi, Industri, dan Lingkungan Endra S. Atmawidjaja, dikutip dari laman Info Publik, Rabu 24 April 2024.

“Centre of Excellence (COE) itu adalah jawaban dari tantangan iklim yang kita hadapi sekarang di dunia,” tambah Endra.

Baca Juga: BERITA BUMI Pemanfaatan Teknologi Digital Jadi Solusi Isu Perubahan Iklim, Apa Mungkin?

Menurutnya, dalam pendirian COE itu Indonesia akan menyasar penguatan kerja sama Selatan-Selatan atau South-South Cooperation (SSC) dengan keberadaan Sabo Training Center yang berlokasi di Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta agar menjadi bagian dari COE ke depan.

Endra mengatakan bahwa negara-negara Selatan yang memiliki masalah terkait banjir, sedimen akibat erupsi yang merusak sungai, dan masalah pengelolaan air lainnya akan saling mengedukasi, bertukar pikiran, serta berbagi pengalaman untuk mencari solusi terbaik yang dapat diimplementasikan.

Melalui pengembangan Sabo, Endra meyakini Yogyakarta akan menjadi tempat belajar yang baik bagi negara-negara Selatan dalam tata kelola air dan ketahanan iklim di negara mereka.

Baca Juga: INFO MITIGASI Climate Outlook 2024, BMKG: Insya Allah Kondisi Iklim Indonesia Netral pada Akhir 2024

WWF ke 10 di Bali Fokus Bahas 4 Isu Utama, Ini Penjelasannya!

Meko Marvest Luhut Binsar Pandjaitan saat memimpin rakor panitia nasional WWF di Nusa Dua Bali Sabtu 20 April 2024. Dok Humas Pemprov Bali

Baca Juga: BMKG Ingatkan Ancaman Bencana akibat Perubahan Iklim, Dwikorita: Kekeringan dan Banjir Baru Awalnya

Sebagaimana yang diketahui, dalam World Water Forum ke-10 ini akan fokus membahas empat hal, yakni konservasi air (water conservation), air bersih dan sanitasi (clean water and sanitation), ketahanan pangan dan energi (food and energy security), serta mitigasi bencana alam (mitigation of natural disasters).

Dengan adanya 244 sesi dalam forum tersebut, diharapkan dapat memberikan hasil konkret mengenai pengarusutamaan pengelolaan air terpadu untuk pulau-pulau kecil atau Integrated Water Resources Management (IWRM) on Small Islands, pembentukan pusat keunggulan untuk ketahanan air dan iklim atau Centre of Excellence on Water and Climate Resilience (COE), serta penetapan Hari Danau Sedunia.

Pemerintah Indonesia sendiri mengundang 43 duta besar dan 4 organisasi internasional untuk turut berpartisipasi dan menyukseskan World Water Forum ke-10 yang akan digelar di Bali pada 18–25 Mei 2024.***

Dapatkan info dan berita terupdate lainnya hanya di padang.pikiran-rakyat.com, sumber informasi Rakyat Minangkabau.

Editor: Rully Firmansyah

Sumber: Info Publik

Tags

Terkini

Terpopuler