IN FOKUS Rentang Waktu Erupsi Gunung Api di Indonesia Berdekatan, Ada Hubungan dengan Marapi di Sumbar?

- 7 Juni 2024, 19:49 WIB
Kondisi visual letusan gunung marapi yang terpantau dari Kota Bukittinggi oleh salah seorang relawan PMI setempat
Kondisi visual letusan gunung marapi yang terpantau dari Kota Bukittinggi oleh salah seorang relawan PMI setempat /Marawatalk/Olif/

 

MARAWATALK - Setidaknya tujuh gunung api aktif di Indonesia masih menunjukkan aktivitas vulkanik yang tak kunjung mereda pasca mengalami erupsi, bahkan beberapa di antaranya telah mengalami peningkatan status dari sebelumnya.

"Saat ini ada 7 gunung api dengan status Awas-Siaga dan Waspada tapi erupsi. Gunung api tersebut tersebar di Sumatera (Gunung Marapi), Jawa (Gunung Merapi, Gunung Semeru), Sulawesi (Gunung Ruang), Maluku (Gunung Ibu) dan Nusa Tenggara (Gunung Leowotobi Laki-laki, Gunung Ili Lewotolok). Gunung-gunung tersebut erupsi beriringan sampai bersamaan sejak Januari 2024 dengan durasi krisis erupsi dari 1 minggu hingga bulan," ujar Kepala Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Muhammad Wafid,

Ia menegaskan peningkatan aktivitas vulkanik gunung api dalam waktu yang nyaris berdekatan tersebut sama sekali tidak berhubungan antarsatu dengan yang lainnya, seperti dilansir laman Kementerian ESDM, pada Jumat 7 Juni 2024.

Baca Juga: MARAPI Meletus Lagi Kamis Siang, Ikuti Rekomendasi PVMBG Agar Anda Selamat!

Menurutnya, peningkatan aktivitas vulkanik yang ditandai dengan erupsi tersebut meski dalam waktu yang nyaris berdekatan, tidak saling berhubungan namun terjadi akibat rentetan gempa vulkanik dan gempa lokal mereka.

"Walaupun waktu kejadian erupsi saling berdekatan di Sumatra-Jawa-Sulawesi-Maluku dan NTT, namun kejadian erupsi tidak saling berhubungan. Erupsi masing-masing gunung terjadi akibat terekamnya rentetan gempa-gempa vulkanik dan gempa tektonik lokal sebagai indikasi adanya pergerakan fluida magma dari kedalaman sekitar15 km menuju permukaan gunung itu sendiri," kata Wafid.

Wafid mencontohkan, kejadian erupsi di Gunung Marapi sejak Desember 2023 yang masih berlangsung sampai sekarang (sesekali erupsi abu), telah berakibat memicu banjir bandang pada 11 Mei 2024, dan jatuhnya korban jiwa.

"Pemantauan secara intensif terus dilakukan untuk mengevaluasi aktivitas gunungapi di seluruh wilayah Indonesia berkoordinasi dengan pemerintah daerah setempat serta Badan Penanggulangan Bencana Daerah," tutur Wafid.

Halaman:

Editor: Rully Firmansyah

Sumber: ESDM


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah