MARAWATALK - Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI memantau dari dekat eskalasi perkembangan di kawasan Timur Tengah, pascaserangan Israel ke fasilitas diplomatik Iran di Damaskus, Syria yang terjadi pada Senin 1 April 2024.
Meskipun serangan balasan itu sangat mengkhawatirkan negara di dunia, hingga saat ini tidak ada informasi WNI yang terdampak dalam serangan balasan Iran ke penjajah Israel yang dilancarkan pada pada Minggu 14 April 2024.
Hal itu terungkap seperti dikutip dari situs milik Kemlu RI pada Senin 15 April 2024, dimana pihak Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Amman telah menjalin komunikasi dengan para WNI yang menetap di wilayah Israel.
Kemlu juga terus melakukan komunikasi dan koordinasi dengan KBRI Amman, KBRI Tehran Perwakilan RI lainnya di Timur Tengah, termasuk situasi para WNI yang tinggal di kawasan tersebut.
Database KBRI Amman mencatat terdapat 115 WNI yg berada di Israel. Mayoritas menetap di Jerussalem, Tel Aviv dan Arava.
Sedangkan KBRI Tehran mencatat terdapat 376 WNI yang menetap di Iran. Mayoritas adalah pelajar/mahasiswa di kota Qom.
Kemlu juga telah menyampaikan imbauan kepada para WNI untuk tingkatkan kewaspadaan dan menunda perjalanan ke Iran dan Israel. Dalam kondisi darurat agar segera menghubungi hotline Perwakilan RI terdekat.
Baca Juga: LEBARAN IDULFITRI Gaza Diserang Israel Penjajah, Tujuh Kerabat Elit Hamas Tewas
Pejabat Penjajah Israel Ingin Balas Iran Lagi, Netanyahu Menolak?
Sementara itu, dikutip Reuters pada Senin 15 April 2024, sikap sejumlah pejabat pemerintahan penjajah Israel menyerukan pembalasan terhadap Iran namun berbeda pendapat mengenai waktu dan skala tanggapan tersebut.
"Diskusi kabinet perang terjadi kurang dari 24 jam setelah Iran melancarkan serangan yang belum pernah terjadi sebelumnya terhadap Israel di mana Iran menembakkan sekitar 350 rudal balistik, rudal jelajah, dan drone ke Israel pada Sabtu malam, 99% di antaranya berhasil dicegat," kata IDF, seperti dikutip Times of Israel.
Di sisi lain, menurut beberapa laporan media Ibrani, Menteri Benny Gantz dan rekannya dari partai Persatuan Nasional Gadi Eisenkot- seorang pengamat di Kabinet Perang- mengusulkan untuk menyerang balik Iran. Namun, saran ini ditentang keras oleh Netanyahu, Menteri Pertahanan Yoav Gallant, Kepala IDF Herzi Halevi, dan lainnya.***
Dapatkan artikel seputar Dunia Internasional serta informasi terupdate lainnya hanya di padang.pikiran-rakyat.com, Sumber Informasi Rakyat Minangkabau.