Food and Agriculture Organization (FAO) memproyeksikan pada tahun 2050, krisis air akibat perubahan iklim akan meningkatkan kerawanan pangan. Hal ini akan mengakibatkan lebih dari 500 juta petani skala kecil yang menghasilkan 80 persen sumber pangan dunia saat ini menjadi kelompok yang paling rentan.
Tak hanya itu, krisis air juga berpotensi menyebabkan konflik antarwilayah hingga antarnegara. Sebut saja Iran dan Afghanistan yang sedang bergejolak akibat menyusutnya ketersediaan sumber air.
Konflik karena air di negara tersebut bahkan terjadi sejak tahun 1950-an. Hal ini menunjukkan betapa berharganya air bagi kehidupan. Oleh karena itu, kerja sama pengelolaan air sangat krusial, terutama di daerah perbatasan dan wilayah yang mengalami kelangkaan.***
Dapatkan info dan berita terupdate lainnya hanya di padang.pikiran-rakyat.com, sumber informasi Rakyat Minangkabau.