Network
MARAWATALK-Pepatah adalah bentuk ekspresi dan kebijaksanaan yang terkandung dalam bahasa dan budaya suatu masyarakat. Minangkabau, sebuah suku bangsa yang berasal dari Sumatera Barat, terdapat berbagai pepatah yang memiliki nilai-nilai budaya yang kaya serta hikmah yang mendalam.
Melalui pembahasan kali ini, kita akan menjelajahi beberapa pepatah Minangkabau yang dapat memberikan wawasan dan pemahaman yang lebih baik tentang budaya Minangkabau.
Baca Juga: Ada Ciri Khas Minangkabau, Menparekraf Resmikan Museum Islam Nusantara Lasem Jawa Tengah
- Adat basandi sarak, sarak basandi kitabullah
Pepatah ini menggarisbawahi bahwa pentingnya suatu adat (budaya) yang memiliki landasan agama. Artinya, adat yang dijalankan haruslah sejalan dengan ajaran agama.
Mengacu pada kitab suci, adat harus dilihat sebagai bentuk implementasi dari nilai-nilai agama yang terkandung di dalamnya. Hal ini menunjukkan bahwa masyarakat Minangkabau sangat menjunjung tinggi keharmonisan antara syariat agama dan hukum adat. - Barek samo dipikua, ringan samo dijinjiang
Pepatah ini mengajarkan pentingnya budaya gotong royong, sehingga sesuatu pekerjaan yang berat dapat diselesaikan dengan mudah.
Artinya penting bagi masyarakat Minangkabau untuk saling bersosialisasi, agar membangun budaya saling tolong-menolong sesama warga Minangkabau.
Masyarakat Minangkabau memang terkenal dengan menjunjung tinggi budaya gotong royongnya. Mulai dari pembuatan rumah adat, upacara adat, hingga memasak makanan saat resepsi pernikahan saudara, itu semua dilakukan secara gotong royong. - Anak dipangku Kamanakan dibimbiang
Pepatah ini menekankan pentingnya sebagai orang tua atau orang yang lebih dewasa memiliki tanggung jawab untuk merawat, membimbing, dan mendidik generasi muda atau anak-anak kita dengan baik.
Pepatah ini juga menggambarkan adat Minangkabau yang menganut sistem matrilineal, atau keturunan ibu.
Sehingga seorang laki-laki Minangkabau tidak hanya wajib mengajarkan anaknya, namun juga harus membimbing anak saudara perempuannya atau kepenakan. - Dima bumi dipijak, disitu langik dijunjuang
Pepatah ini mengajarkan pentingnya menghormati dan menghargai tempat yang kita kunjungi atau tempat yang kita tinggali.
Salah satu budaya Minangkabau yang kental adalah budaya merantau, atau pergi keluar daerah Sumatera Barat untuk mencari ilmu dan materi.
Sehingga setiap rakyat Minangkabau harus bisa menyesuaikan perilaku dengan tempat dimana ia tinggal atau merantau tersebut. - Duduak surang basampik-sampik, duduak basamo balapang-lapang
Pepatah ini menekankan pentingnya bermusyawarah dan bermufakat dalam menyelesaikan suatu masalah.
Masalah yang diselesaikan bersama-sama akan terasa lebih mudah dibandingkan dengan kita menyelesaikan masalah secara individu.
Dengan adanya niniak mamak, masyarakat Minangkabau terbiasa untuk menyelesaikan suatu masalah yang terjadi dengan mendengarkan pendapat para niniak mamak.
Pepatah Minangkabau cerminkan nilai menjunjung tinggi agama dan adat
Baca Juga: Mari Mengenal Apa Itu Niniak Mamak, dan Fungsinya Bagi Kehidupan Suku Minangkabau
Pepatah-pepatah ini secara keseluruhan mencerminkan nilai-nilai yang dijunjung tinggi oleh masyarakat Minangkabau, seperti menjunjung tinggi agama dan adat, menyukai budaya gotong royong, memiliki kepedulian terhadap generasi mendatang, berperilaku sopan santun, hingga mendahulukan musyawarah dan mufakat.
Melalui pepatah-pepatah ini, kita dapat menghargai kekayaan budaya dan kebijaksanaan yang dimiliki oleh masyarakat khususnya di Minangkabau serta terinspirasi untuk mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari.(***)
Dapatkan info menarik dan terupdate lainnya hanya di laman Google News kami, klik padang.pikiran-rakyat.com, sumber informasinya Rakyat Minangkabau.
