Network
/photo/2023/07/08/3716963465.jpeg)
MARAWATALK--Puluhan emak-emak yang tergabung dalam salah satu Kelompok Wanita Tani (KWT) di Nagari atau desa adat Muaro Kiawai Hilir Kecamatan Gunung Tuleh, Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat, memanfaatkan lidi pelepah daun kelapa sawit untuk dijadikan kerajinan tangan bernilai ekonomis.
Ketua Kelompok Wanita Tani (KWT) Kampung Petok, Fitri, di Simpang Ampek, Sabtu (08/07), mengatakan kreatifitas itu muncul karena melihat berlimpahnya bahan baku mengingat cukup luasnya kebun kelapa sawit di daerah itu baik milik pribadi yang berskala kecil hingga berskala besar yang melibatkan group usaha ternama di Indonesia.
"Kami memanfaatkan limbah lidi sawit yang selama ini terbuang dan menjadi satu-satunya limbah kelapa sawit yang tidak pernah dimanfaatkan, sekarang kami mampu menyulapnya menjadi kerajinan tangan berbagai jenis," sebutnya.
Baca Juga: Pasbar Dianugerahi Manggala Karya Kencana oleh Pemerintah Pusat
Ia mengatakan, latar lainnya hingga daya kreasi itu muncul juga dipicu oleh rendahnya harga yang diberikan pengumpul lidi sawit dengan harga Rp 2.500,-/perkilogram.
"Sehingga kami mencoba menjadikan lidi sawit bisa mendapatkan nilai lebih dalam bentuk kerajinan tangan," ujarnya.
Ia menambahkan, kreatititas mereka itu pada dasarnya sudah dilirik oleh pihak pemerintah pusat dan daerah, hal itu dibuktikan dengan telah diselenggarakannya pelatihan yang melibatkan mereka sebagai peserta.
Baca Juga: Waduh..Di Pasbar Baru Enam Bacaleg Memenuhi Syarat Pencalonan
Dari pelatihan tersebut, lanjutnya, mereka mulai memproduksi produk-produk kerajinan tangan seperti tempat buah, piring, pot bunga dan lain sebagainya.
"Untuk produk yang kami buat itu langsung dibeli oleh instansi pemerintah sebanyak 200 buah," ungkapnya.
