MARAWATALK-Kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di daerah sekitar Provinsi Sumatera Barat, mulai terdeteksi memasuki langit Kabupaten Pasaman Barat (Pasbar), sejak tiga hari terakhir.
Dikatakan salah seorang warga sekaligus relawan Palang Merah Indonesia (PMI) di Nagari Sinuruik Kecamatan Talamau, Yuheldi, pada Minggu 1 Oktober, menyebutkan ketebalan kabut asap itu sudah mulai mengganggu kondisi kesehatan warga setempat.
Baca Juga: Darurat Kabut Asap, Pemkot Jambi Rumahkan Siswa untuk Sekolah Daring seperti Palangkaraya
"Sejumlah warga sudah merasakan perih di tenggorokan, biasanya ini gejala awal terjadinya Infeksi Saluran Pernapasan Atas atau ISPA," ungkap Yuheldi yang juga menjabat sebagai Kasi Kesra di Kantor Wali Nagari Sinuruik.
Menurutnya, meskipun belum terpantau adanya peningkatan jumlah pasien di Puskesmas di kecamatan tersebut terkait keluhan warga, namun jumlah masyarakat yang mengeluhkan kondisi kesehatannya sudah semakin bertambah sehingga dibutuhkan penanganan lebih lanjut untuk mengatasinya agar tidak semakin meresahkan.
Baca Juga: Kabar Netizen, TPU Warga Pulau Panjang Air Bangis Terbongkar Dihantam Abrasi Pantai
Belum ada tindakan hingga respon penanganan kabut asap dari pihak Pemkab Pasaman Barat
Ditanyakan tentang upaya yang telah dilakukan oleh pihak pemerintah kabupaten, ia mengungkapkan hingga saat ini belum diperoleh informasi tentang bagaimana cara mengatasi atau sekadar imbauan dari pihak Organisasi Pemerintag Daerah (OPD) terkait.
"Kami di pemerintahan nagari masih menunggu petunjuk lanjut dari pihak terkait agar masyarakat di nagari tidak semakin terdampak khususnya bagi anak-anak usia sekolah," sebutnya.
Baca Juga: Disdik Pasbar Apresiasi Guru dan Tenaga Kependidikan Lewat Coaching Klinik