Network
MARAWATALK--Kepuasan secara keseluruhan terhadap kinerja pemerintahan Presiden Jokowi mencapai 81,4 persen pada akhir masa jabatannya.
Kajian Indometer dilakukan pada hari ke 5-10 Juni 2023 kepada 1.200 responden di seluruh provinsi Indonesia yang dipilih secara acak pada tingkat survei (multistage random sampling).
Jajak pendapat tersebut memiliki margin of error sekitar 2,98 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen.
Indikator itu terlihat dari hasil survei Indometer yang menunjukkan kepuasan secara keseluruhan terhadap kinerja pemerintahan di bawah Presiden Jokowi sebesar 81,4 persen dengan 9,6 persen menyatakan sangat puas.
Baca Juga: Libur Tiga Pekan, Menparekraf Ajak Berwisata Di Indonesia Aja
"Kepuasan publik yang tinggi, yang mencapai 81,4 persen, akan menjadi faktor penentu dalam Pilpres 2024," kata Direktur Eksekutif Lembaga Riset Indometer Lonard SB, sebagaimana dikutip dari Antara, Rabu (21/06).
Menurut Leonard, tingkat kepuasan masyarakat yang masih tinggi, bahkan mencapai rekor tertinggi di atas 80 persen, merupakan fenomena yang baru muncul di era Jokowi.
Pada pemerintahan sebelumnya, ketika mandat berakhir hanya separuh yang dipenuhi. Tidak seperti pendahulunya, Jokowi tidak tinggal diam dalam memilih pemimpin negara berikutnya. Jokowi mendorong beberapa orang untuk mencalonkan diri sebagai calon presiden dan wakil presiden.
"Jokowi tidak ingin orang yang tidak dipercaya merusak warisan pembangunan yang dibangunnya," kata Leonard.
Baca Juga: Terancam Kehilangan 7.000 Pegawai, Bawaslu: Belum Direspon Menpan RB
Selain itu, Leonard menilai calon presiden dan wakil presiden potensial yang ingin bersaing juga harus mempertimbangkan faktor Jokowi.
“Tingginya tingkat kepuasan masyarakat terhadap Jokowi menjadi tantangan tersendiri dalam menyampaikan program kepada masyarakat,” kata Leonard.
Dalam survei tersebut, hanya 17,8 persen yang tidak puas dengan kinerja Jokowi, dan 1,0 persen menyatakan tidak puas sama sekali. Selebihnya menjawab tidak tahu/tidak menjawab bahkan 0,8 persen.(***)
