Bika, Penganan Tradisional Khas Suku Minangkabau dari Luhak Agam

- 31 Mei 2023, 17:01 WIB
 Pengrajin Kue Bika di ruas jalan lintas Bukittinggi-Padang, tepatnya di Koto Baru, Kabupaten Agam, Sumatera Barat.
Pengrajin Kue Bika di ruas jalan lintas Bukittinggi-Padang, tepatnya di Koto Baru, Kabupaten Agam, Sumatera Barat. /

Agam, Marawatalk--Keragaman kuliner khas nusantara mungkin sulit dihitung jenis dan asalnya.

Hampir semua daerah memiliki keunikan makanan tradisional dengan cita rasa beragam dan tentu saja dapat memanjakan selera penikmatnya, yang terdiri dari wisatawan dan kaum masyarakat adat itu sendiri.

Kali ini, tim Marawa Talk mencoba mengangkat tentang satu kuliner khas suku Minangkabau berupa penganan tapi dapat mengenyangkan.

Bika atau singgang, adalah penganan tradisional berbahan dasar tepung beras dicampur kelapa parut dan gula pasir.

Kue ini dibuat dengan cara menyendokkan adonannya di atas sehelai daun Waru atau dalam bahasa penduduk lokal disebut daun Tarok, lalu dimasak dalam wajan tanah liat yang dikepung bara api.

Api yang digunakan untuk memasak memakai sabut kelapa dan kayu manis.

Istilah bika berasal dari kata baka dalam bahasa Minang, yang berarti bakar, merujuk pada cara memasaknya.

Makanan ini juga dinamakan sebagai bika bakar atau bika panggang untuk membedakannya dengan bika ambon. Bika menjadi kuliner khas Sumatra Barat yang mudah dijumpai di kedai khusus di tepi jalan.

Salah satu kawasan yang banyak dijumpai pengrajin Kue Bika ini adalah di ruas jalan lintas Bukittinggi-Padang, tepatnya di Koto Baru, Kabupaten Agam.

Halaman:

Editor: Rully Firmansyah


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x