Pemerintah Target Pertumbuhan Ekonomi 5,7 Persen Pada 2024

- 7 Juni 2023, 17:13 WIB
Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati  menyampaikan tanggapan pemerintah atas pandangan Fraksi DPR RI terhadap Kerangka Ekonomi Makro dan Pokok-Pokok Kebijakan Fiskal (KEM PPKF) Tahun 2024.
Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menyampaikan tanggapan pemerintah atas pandangan Fraksi DPR RI terhadap Kerangka Ekonomi Makro dan Pokok-Pokok Kebijakan Fiskal (KEM PPKF) Tahun 2024. /Marawatalk/istimewa/

MARAWATALK--Pemerintah Pusat menargetkan pertumbuhan ekonomi nasional mampu tumbuh hingga sebesar 5,3-5,7 persen dapat dicapai pada tahun depan. Hal itu disampaikan Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati dalam tanggapan pemerintah atas pandangan Fraksi DPR RI terhadap Kerangka Ekonomi Makro dan Pokok-Pokok Kebijakan Fiskal (KEM PPKF) Tahun 2024, yang merupakan dokumen resmi negara berisikan ulasan tentang gambaran dan skenario arah kebijakan ekonomi dan fiskal.

“Atas nama pemerintah, kami menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada semua Fraksi DPR RI atas berbagai masukan dan pandangan serta persetujuan dari seluruh Fraksi untuk melanjutkan pembahasan Dokumen KEM PPKF Tahun 2024 sebagai acuan dalam Pembicaraan Pendahuluan Penyusunan RAPBN Tahun 2024,” Ungkapnya saat menghadiri Rapat Paripurna Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI), belum lama ini.

Menurutnya, sebagaimana dilansir dari situs resmi https://www.djkn.kemenkeu.go.id/ bahwa prospek pertumbuhan ekonomi global di tahun 2024 diperkirakan membaik sejalan dengan moderasi harga komoditas dan mengalami akselerasi dari sebelumnya 2,8 persen di tahun 2023 menjadi 3,0 persen di tahun 2024.

Baca Juga: Film Onde Mande, Trailer Dukungan Menparekraf Sarat Nuansa Minangkabau

Dari sisi domestik, Menkeu menilai aktivitas konsumsi juga diperkirakan akan menguat sejalan dengan terjaganya daya beli masyarakat, inflasi yang terkendali dan meningkatnya penciptaan lapangan kerja. Penyelenggaraan Pemilu dan Pilkada serentak menurutnya juga akan turut mendorong aktivitas perekonomian.

“Percepatan pelaksanaan agenda reformasi struktural yang dilakukan pemerintah diharapkan dapat terus memperbaiki iklim investasi dan bisnis di Indonesia sehingga mampu mendorong daya tarik investasi yang lebih besar,” tutur Menkeu.

Sebelumnya, Menkeu yang mewakili pemerintah juga telah menyampaikan KEM PPKF Tahun 2024 pada Jumat, 19 Mei 2023 kepada DPR RI. Ia memaparkan usulan kisaran indikator ekonomi makro sebagai asumsi dasar penyusunan RAPBN 2024, yakni pertumbuhan ekonomi 5,3-5,7 persen, inflasi 1,5-3,5 persen, nilai tukar Rupiah Rp14.700-Rp15.300 per USD, tingkat suku bunga SBN 10 Tahun 6,49-6,91 persen, harga minyak mentah Indonesia USD75-USD85 per barel, lifting minyak bumi 597 ribu-652 ribu barel per hari dan lifting gas 999 ribu-1,054 juta barel setara minyak per hari. Atas KEM PPKF tersebut, Fraksi-Fraksi memberikan pandangan pada 23 Mei 2023.

Baca Juga: Fantastis..Temuan Dana Perjalanan Dinas Fiktif DPRD Pasaman Capai 4,8 Miliar

Sejalan dengan itu, Analis Kebijakan Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Johan Kasim menerangkan beberapa isu fundamental dalam perekonomian Indonesia yang dibahas dalam KEM PPKF. Pertama, dari sisi struktur perekonomian dan porsi sektor manufaktur terhadap perekonomian. Kedua, kualitas pendidikan dan prevalensi stunting dalam struktur SDM di Indonesia. Ketiga, perbaikan regulasi untuk mendorong investasi dan daya tarik perekonomian Indonesia.

Halaman:

Editor: Rully Firmansyah

Sumber: kemenkeu.go.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x