Network
MARAWATALK--Jejak Harimau Sumatera, ditemukan lagi di perkebunan warga jorong Salibawan Nagari Sundatar Utara, Kabupaten Pasaman, Sumatera Barat, hingga membuat warga cemas.
Walinagari (Kepala Desa Adat-red) Sundatar Utara, Nofriyan menghimbau agar warganya dikanagarian itu berhati-hati dalam menjalankan aktivitas sehari-hari. Ia pun meminta untuk tidak bepergian seorang diri ke dalam hutan atau pun di ladang.
Baca Juga: Harimau Sumatera Belajar Berburu di Pasaman, Mangsa Tujuh Anjing Peliharaan
"Pasalnya, berdasarkan hasil verifikasi tim BKSDA Sumbar di lokasi kejadian, sudah dapat dipastikan bahwa jejak itu merupakan jejak binatang buas jenis Harimau," ujar Nofriyan, lewat surat himbauan bernomor: 142/02/HIMB-WN-SDU/2023.
Menurutnya, dari hasil verifikasi Tim BKSDA di lokasi, diperkirakan lebih dari satu ekor harimau berkeliaran di wilayah itu. Karena, tim menemukan jejak kaki Harimau tersebut ada 2 variasi dan juga temuan kotoran dari hewan yang terancam punah itu.
"Bila beraktifitas di kebun jangan sendiri, usahakan minimal dua orang dan tidak beraktifitas sore dan subuh hari, karena jam-jam segitu saatnya harimau berkeliaran," tuturnya.
Baca Juga: BPJS Ketenagakerjaan Sambut Baik Legislator Sumbar Asuransikan Pekerja Rentan
Selain meminta warganya untuk tetap berhati hati, Nofriyan juga menghimbau warga setempat tidak melakukan pemasangan perangkap hewan jenis apapun. Sebab, hewan dengan nama latin Panthera Tigris Sumatrae, sangat dilindungi.
"Saya juga himbau, warga jangan memasang perangkap hewan, apalagi itu perangkap babi. Karena itu bisa mengakibatkan kematian pada hewan. Sebagaimana terjadi di Tikalak, Lubuksikaping, baru-baru ini," katanya.
